“Ingatannya luar biasa, karena ketika dia berusia lima belas tahun dia bisa mengucapkan seluruh Al Quran degan hati, bahkan mampu menulis tiga salinan tanpa bantuan salinan lainnya” uangkapnya
Setelah dibebaskan dari penjara, Ayuba dinilai memiliki prestasi dan prilaku yang mengesankan sehingga membuat Tuannya yang baru menjadi lebih lembut dalam bersikap, bahkan Ayuba disediakan tempat khusus untuk bisa shalat agar tidak mendapat gangguan.
Ayuba kemudian menulis surat untuk ayahnya dalam bahasa Arab, berhadap bahwa pesan itu dapat sampai ke keluarganya untuk memberitahukan kondisinya.
Surat itu dikirim dari Annapolis ke Inggris dan sampai ke tangan James Oglethorpe seorang pendiri koloni Georgia.
Setelah menerjemahkan isi suratnya, sama seperti Bluett, Oglethorpe pun terkesan dengan kemampuan Ayuba.
Oglethorpe kemudian mengirim alat penukar dengan jumlah yang diperlukan untuk membeli kebebasan Ayuba dan membawanya ke Inggris.
Kisah Ayuba Suleiman Diallo menjadi simbol dari keteguhan iman dan perlawanan terhadap penindasan.
Kisah hidupnya menjadi pengingat bahwa dalam konsidi sesulit apapun iman dan keyakinan bisa menjadi sumber kekuatan yang tak tegoyahkan.***