"barangsiapa yang mencontohkan suatu sunnah (perbuatan) yang baik dalam Islam maka ia mendapat pahala sekaligus pahala orang lain yang mengamalkannya sampai hari kiamat,"
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat: Menjadi Pemimpin yang Baik dalam Pandangan Islam di Era Kekinian dan Masa Depan
Maka, bagi orang-orang yang mengamalkan Sunnah yang baik dan ditiru orang lain.
Maka ia akan mendapatkan pahala dan ganjaran yang lebih dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Namun, bagi orang-orang yang membuat jalan yang buruk dan ditiru pula oleh orang lain, ia akan mendapatkan dosa yang tak terputus pula.
Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam membagi Sunnah menjadi Sunnah Hasanah dan Sunnah Sayyi'ah.
Maksudnya adalah, Sunnah dari sisi bahasa sebetulnya bermuara pada kisah ketika datangnya suatu suku datang ke Kota Madinah.
Suku tersebut merupakan kaum yang parkir dan miskin.
Mayoritas dari mereka adalah orang yang tidak mampu.
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam melihat keadaan orang-orang tersebut kemudian datang dan tersenyum.
Ia kemudian memberikan khutbah dan menjelaskan keutamaan shodaqoh.
Kemudian, satu sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam membawa harta pakaian, gandum, dan kurma yang ingin diikuti dan mengambil petunjuk dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam.
Perbuatan dari sahabat tersebut ternyata diikuti oleh sahabat-sahabat yang lain.
Dalam hadits sebelumnya, bisa diketahui bahwa orang yang membuat jalan yang baik akan mendapatkan pahala, dan orang-orang yang mengikuti juga akan mendapatkan pahala.