GENMUSLIM.id-Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu daging yang diharamkan bagi umat Islam untuk mengkonsumsinya adalah babi.
Meskipun bagi sebagian kalangan dari berbagai agama menganggap babi dibolehkan, namun ini tidak berlaku dalam Islam.
Bukan tanpa alasan kenapa babi diharamkan, hal ini juga dijelaskan dalam Al- Quran, dimana Allah SWT berfirman dikutip genmuslim.id, Selasa, 02 Juli 2024, dari Youtube Islam Populer:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Baqarah: 173).
Tidak hanya dalam QS. Al-Baqarah:173 saja, kenapa babi diharamkan juga dimuat dalam QS. Al-Maidah: 3 dan QS. An Nahl: 115.
Dalam Tafsir Ibnu katsir menyebutkan bahwa daging babi diharamkan secara keseluruhan termasuk lemak, bulunya, juga mati secara disembelih maupun mati yang tidak wajar.
Sebagian dari kita mengapa babi tersebut diharamkan untuk dikonsumsi, jika ditinjau dari pola hidupnya, babi adalah hewan omnivora (pemakan segalanya), hewan ini hidup di tempat yang jorok, bahkan ia memakan kotorannya sendiri.
Mungkin wajar mengingat babi tidak memiliki leher sehingga dia hanya memakan apa yang ada di hadapannya.
Baca Juga: Berasal dari Tubuh Nabi Adam! Inilah Asal Usul Penciptaan Anjing, Hewan Setia yang Ada di Alquran
Babi juga merupakan hewan yang rakus, oleh karena itu, sebenarnya melihat kehidupan babi sebenarnya ada pelajaran bagi manusia.
Dari sisi kesehatan, daging babi memiliki berbagai parasite yang cukup banyak dibandingkan daging lainnya.
Cacing pita atau Taenia solium merupakan salah satu cacing parasit yang hidup dalam daging babi.
Sehingga jika mengkonsumsinya memiliki resiko terkena infeksi cacing pita (sistiserkosis).