Tak berhenti disitu, Habib Jafar juga menceritakan bahwa saking berhusnudzonnya orang madura kepada Allah, dia tidak ragu menjual bensin eceran di depan pom bensin.
Bahkan saat ditegur karena takut rugi berjualan di tempat tersebut, orang madura justru memberikan jawaban yang mencengangkan.
“Mengapa kamu meragukan saya sedangkan saya bertuhan, dan 3 anak saya sarjana (dari hasil berjualan bensin)”, jawab orang madura.
“Dan saya tidak pernah rugi berjualan di pintu keluar pom bensin”, jelasnya.
Mendengar hal penjelasan tersebut, justru semakin membuat Abdur kagum dengan kualitas spiritual orang madura.
Ternyata dalam berdagang ala orang madura membuatnya minim kekhawatiran bahkan semakin meningkatkan keimanan dan percaya bahwa ada Allah yang Maha Memelihara.
Sehingga tak perlu khawatir soal rezeki karena sudah sesuai takaran dari Allah, tugas kita hanya berusaha menjemputnya.***