GENMUSLIM.id- Arah kiblat merupakan suatu hal yang penting di dalam Islam sebab kiblat menunjukkan kemana arahnya kita sholat.
Kabah bukanlah arah kiblat pertama umat muslim. Dalam sejarah umat muslim, terjadi satu kali perpindahan arah kiblat yaitu dari Al Aqsa di Palestina ke Masjidil Haram di Makkah.
Perlu diketahui bahwa ada satu tempat ibadah yang menjadi saksi sejarah perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram. Tempat ibadah itu bernama Masjid Qiblatain.
Masjid qiblatain berarti masjid 2 arah kiblat. Masjid Qiblatain ini dulunya bernama Masjid-Bani-Salamah yang terletak di Quba, tepatnya di atas sebuah bukit kecil di sebelah utara Harrah Wabrah, Madinah.
Pada tahun ke 2 hijriyah, turun perintah dari Allah SWT melalui Rasulullah untuk mengubah arah kiblat.
Perintah agar menjadikan kabah sebagai arah kiblat terdapat pada al quran surah Al Baqarah ayat 144.
“Palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya”
Dikisahkan ketika nabi Muhammad mengimami shalat dhuhur di masjid Qiblatain ini, 2 rakaat pertama menghadap ke Baitul Maqdis.
Ketika menerima wahyu, Rasulullah saw. berpindah 180 derajat diikuti oleh seluruh jamaah ke Masjidil Haram, Makkah.
Baca Juga: Perbedaan Garis Tebal dan Garis Tipis Keramik Masjidil Haram, Bagi Jamaan Haji 2024 Wajib Menyimak!
Perubahan arah kiblat ini terjadi akibat konflik yang terjadi antara muslim dengan kelompok yang menentang ajaran Islam yang menganggap bahwa Islam sama dengan ajaran mereka karena arah dan cara ibadah yang serupa.
Perubahan arah kiblat ini menghadapi pertentangan di antara kaum muslim dimana tidak semua kaum muslim setuju shalat dilakukan dengan menghadap kearah Ka'bah.
Untuk menjawab keraguan itu, Allah SWT berfirman dalam Al quran surah Al Baqarah ayat 143: