GENMUSLIM.id - Ramadhan tahun ini memang terasa sangat berbeda, terkhusus karena ummat Islam harus menyaksikan penjajahan terberat sepanjang zaman modern ini.
Ketika penjajahan Israel atas Palestina tidak kunjung usai sejak 7 Oktober hingga Ramadhan tiba, suasana Ramadhan pun terasa semakin berat.
Namun, apakah benar bahwa Ramadhan ini menjadi kurang maksimal karena kondisi Gaza yang sedang tidak baik-baik saja? Atau memang kita sendiri, sebagai ummat Islam yang tidak mempersiapkan dengan baik?
Edgar Hamas, seorang penggiat sejarah Islam yang sangat aktif menyuarakan mengenai Palestina dan berbagai peristiwa sejarah Islam yang terjadi, membagikan jenis-jenis manusia setelah Ramadhan.
Ada 3 tipe jenis-jenis manusia setelah Ramadhan, kita bisa simak baik-baik termasuk yang manakah diri kita?
Tipe pertama, mereka yang keluar dari Ramadhan ‘tanpa’ Ramadhan. Segala kebaikan dan keberkahan di bulan Ramadhan tidak menjadikannya lebih baik di hari raya Idul Fitri.
Semua berlalu bergitu saja tanpa ada perbaikan, tanpa ada perubahan. Seakan-akan mereka hanya seperti berpindah tempat dan waktu, namun tidak mendapati makna apapun.
Tipe kedua, mereka yang pulang ‘dengan’ Ramadhan. Amal-amal terbaiknya selama Ramadhan tetap mereka gaungkan dalam kesehariannya pasca-Ramadhan.
Mereka benar-benar memasukkan Ramadhan ke dalam hari-harinya, namun sayang... terkadang istiqomahnya terhapus seiring berjalannya waktu.
Konsistensi ibadahnya rapuh dan tergerus oleh masa.
Dan yang ketiga, semoga Allah meridhoi kita menjadi golongan ketiga ini. Sebab mereka adalah orang-orang yang keluar dari Ramadhan ‘untuk’ Ramadhan.
Setelah berjuang selama satu bulan lamanya, maka tibalah hari kemenangan dan 11 bulan lainnya di hadapan.