GENMUSLIM.id - Seringkali terjadi bahwa penetapan 1 Syawal dan 1 ramadhan bagi organisasi NU dan Muhammadiyah berbeda.
Dalam NU untuk menentukan awal ramadhan dan awal syawal adalah dengan metode rukyat.
Sedangkan di Muhammadiyah, untuk menentukan awal ramadhan dan syawal menggunakan metode hisab.
Dilansir dari Channel Youtube KAJIANMU PWPM DIY oleh GenMuslim.id pada Sabtu, 6 April 2024
Dalam pemahaman Muhammadiyah perintah untuk rukyat itu ada dalam hadist Nabi, perintah yang ada 'ilatnya.
Itulah sebabnya Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam menentukan hari raya ataupun puasa.
Baca Juga: Zakat Fitrah: Bolehkah Bayar Menggunakan Uang? Berikut Penjelasan KH Cholil Nafis
Berdasarkan sabda pada hadist riwayat bukhori muslim mengatakan bahwa kita ini umat yang buta huruf tidak bisa menulis dan tidak bisa berhitung.
Jika matahari terbenam pada tanggal 29 bulan berjalan yaitu 29 Sya'ban atau 29 ramadhan.
Dalam Muhammadiyah maksud dari menulis dan berhitung ada kaitannya dengan awal bulan yaitu menghitung posisi bulan.
Berdasarkan penuturan Prof. Dr. Yunahar Ilyas, M.A mengatakan bahwa dulu Ilmu menghitung belum ada di jazirah arabiah hanya ada di Yunani dan India.
Sehingga tidak ada cara lain untuk menentukan awal bulan Ramadhan dan awal bulan syawal kecuali dengan melihat secara alami.
Setelah itu datang nabi untuk kemudian melihat hilal atau rukyat sebagai tanda memulai puasa Ramadhan dan awal Syawal.