GENMUSLIM.id – Masyarakat Indonesia dalam memeriahkan bulan Ramadhan memiliki sekian kebiasaan dan tradisi yang berbeda dengan bulan lainnya.
Salah satunya adalah peringatan nuzulul quran, bahkan peringatan ini termasuk dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di Indonesia.
Dilansir GENMUSLIM.id dari akun YouTube tvMu Channel milik ormas Islam besar Indonesia, Muhammadiyah Prof Abd Muti Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat, 29 Maret 2024, menyampaikan bahwa diperingatkannya 17 Ramadhan sebagai nuzulul quran adalah berdasarkan pada proses diturunkannya al-Quran kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Dalam acara yang bertajuk KOLAK (Kajian dan Opini Aktual Agama dan Kebudayaan) PP Muhammadiyah menguraikan bahwa proses turunnya Al Quran melalui 3 tahapan atau proses.
Pertama, menurut Prof Abd Muti, turunnya Al Quran dari sidratul Muntaha ke langit dunia, yang turun secara sekaligus, peristiwa ini yang disebut dengan lailatul qadar sebagaimana yang dijelaskan dalam surat al-qadar.
Kedua, turunkannya dari langit dunia kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril, yang pertama kali turun surat Al-Alaq 1-5 , dan terjadi pada 17 Ramadhan, peristiwa ini yang disebut dengan Nuzulul Quran, sebagaimana ditegaskan oleh surat Al-Baqarah 185.
Ketiga, proses dimana Rasulullah menyampaikan Al Quran kepada para sahabat, setiap kali Rasulullah menerima wahyu beliau membacakannya dan menjelaskan, ayat yang dibaca masuk surat ini, setelah dihimpun dan dikompilasi oleh para sahabat hingga sampai di tangan para Umat Islam hari ini.
Sedangkan peristiwa dan peringatan Nuzulul Quran di masyarakat Indonesia dikaitkan dengan turunkannya Al Quran pada proses atau tahapan yang kedua.
Sebuah peristiwa sebagai penanda awal Risalah Islam, saat Nabi sedang berada di Gua Hira, agar umat Islam dapat mengambil spirit, dapat mengambil hikmah dapat menjadikan Al Quran sebagai hidayah dan sebagai pemandu dalam hidup.
Oleh karena itu, menurut PP Muhammadiyah, sekalipun secara hukum peringatan Nuzulul Quran hanya boleh atau mubah, tetapi sangat penting untuk dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan serta Istana Negara sebagai sebuah syiar.
Demikian juga, karena hanya tradisi dan hukumnya boleh menurutnya, peringatan Nuzulul Quran tidak harus pada 17 Ramadhan
“…bagi Muhammadiyah tidak ada larangan untuk melaksanakan peringatan nuzulul quran itu, kita juga melaksanakannya untuk edukatif”, pungkasnya.***