khazanah

Kisah Hubungan Baik Kerajaan Sriwijaya dengan Umar bin Abdul Aziz Abad ke VII, Yang Menghargai Antarumat Beragama, Wajib Dibaca!

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:16 WIB
Hubungan Baik Kerajaan Sriwijaya dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz Pada Abad ke VII (genmuslim.id/dok:instagram.com/exploreprovriau)

GENMUSLIM.id – Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara.

Berpusat di Palembang yang saat ini menjadi ibukota Sumatera Selatan.

Ada kisah menarik tentang Hubungan Baik Kerajaan Sriwijaya dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Hubungan Baik Kerajaan Sriwijaya yang menarik ini menjadi simbol toleransi antar umat beragama diantara dua dinasti terbesar di Asia pada masa itu.

Baca Juga: Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani dari Kisah Fathu Makkah, Peristiwa Bersejarah di Bulan Ramadhan

Diketahui Kerajaan Sriwijaya menganut Agama Buddha dengan Maharaja Sri Indravarman (702-728 M) yang berpusat di Palembang pernah mengirim sepucuk surat pada pemimpin Daulah Umayyah yang berpusat di Damaskus, Khalifah Umar bin Abdul Aziz (99-102 H/717-720 M);

Isi suratnya adalah sebagai berikut yang dikutip dari Channel YouTube Cordova Media:

"Dari Raja Diraja, yang adalah keturunan seribu raja yang istrinya juga adalah anak cucu seribu raja, yang dalam kandang binatangnya ada seribu gajah yang wilayahnya terdapat dua sungai, yang mengairi pokok gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barusan yang semenjak wangi ya sampai menjangkau 12 mil;kepada Raja Arab(Umar bin Abdul Aziz) yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan."

Baca Juga: Trailer Film Kiblat: Dibintangi oleh Para Artis Ternama hingga Tuai Kontroversi di Sosial Media Twitter!

Dalam lanjutan surat ini, Maharaja Sri Indravarman juga mengirimkan hadiah kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz seperti kapur barusan,wewangian dan sawo,tidak hanya itu aja diketahui beliau tertarik untuk belajar Agama Islam.

"Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya tak begitu banyak, tetapi sekadar sebagai tanda persahabatan.

Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang bisa mengajarkan Islam pada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya."

Surat ditulis ulang oleh Ibnul Abdur Rabih(246-329 H/860-940 M) dalam karyanya Al-Iqd Al-Farid. Ibnu Tighribi(813-874 H/1410-1470 M) yang juga mengutip surat ini bahkan menuliskan di bagian akhir surat itu:

Baca Juga: Prank Terbaik Sepanjang Hayat! Kisah Lucu Abu Nawas dengan Raja Harun Al Rasyid demi Mendapatkan Maaf Sang Raja

"Saya (Maharaja Sri Indravarman) mengirimkan hadiah kepada Anda berupa wewangian, sawo, kemenyan dan kapur barus. Terimalah hadiah itu ,karena saya adalah saudara Anda dalam Islam".

Halaman:

Tags

Terkini