khazanah

Kajian Isra Miraj : Benarkah Nabi Muhammad Saw Melihat Allah di Sidratul Muntaha? Yuk Simak Ulasannya Berikut Ini!

Senin, 29 Januari 2024 | 11:31 WIB
Nabi Muhammad Saw Melihat Allah di Sidratul Muntaha saat Isra Miraj ((Foto: GENMUSLIM.id/dok:Istimewa))

GENMUSLIM.id - Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad saw adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang melibatkan perjalanan spiritual Nabi dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjid Aqsa di Yerussalem, kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

Perjalanan Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tepatnya setelah tahun kesedihan Nabi Muhammad Saw di tengah kondisi Mekah yang tidak kondusif.

Peristiwa Isra Miraj dimulai ketika Nabi Muhammad Saw dipanggil untuk melakukan perjalanan ke Masjidil Aqsa di kota Yerusalem.

Di sana, beliau dipertemukan dengan para Nabi dan Rasul kemudian memimpin mereka dalam shalat berjamaah.

Detail perjalanan Isra Miraj terabadikan dalam hadits dan ayat-ayat suci Al-Quran, seperti yang Allah gambarkan dalam Surah Al-Isra ayat 1, “Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.”

Baca Juga: Gawat Darurat! Akibat Serangan Israel, Halaman RS Al Nasser Palestina Jadi Kuburan Masal Warga Sipil

Puncaknya adalah perjalanan ke Sidratul Muntaha, suatu tempat di luar dimensi langit ketujuh.

Peristiwa ini sering dihubungkan dengan Surah An-Najm ayat 11 yang berbunyi, "Bahwa sesungguhnya dia (Muhammad) telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."

Lalu, pertanyaan mendasar mulai muncul, bagaimana Nabi melihat Allah di Sidratul Muntaha?

Dalam pandangan para ulama, Allah memperlihatkan diri-Nya kepada Nabi Muhammad sebagai bagian dari keistimewaan dan kehormatan yang diberikan-Nya kepada Rasulullah.

Surah An-Najm ayat 11 memberikan landasan bahwa peristiwa di Sidratul Muntaha, di mana Nabi Muhammad melihat Allah, tidak dapat dipahami dalam konteks fisik seperti penglihatan manusia terhadap objek materi.

Baca Juga: Inilah Lafadz Doa Memohon Keselamatan Agama dan Rezeki Serta Rahmat, Yuk Simak dan Amalkan Setelah Sholat Fardhu!

Ayat ini lebih mengacu pada pengalaman rohaniah atau spiritual Nabi Muhammad yang melampaui batas-batas penglihatan manusia biasa.

Kata-kata "melihat sebagian dari tanda-tanda Tuhannya" mencerminkan sifat terbatas pandangan manusia terhadap realitas ilahi, dan Nabi Muhammad diberikan keistimewaan untuk melihat sebagian kebesaran Allah.

Halaman:

Tags

Terkini