GENMUSLIM.id – Dalam agama Islam, menutup aurat memegang peranan yang penting sebagai tanda identitas dan kepatuhan muslimah terhadap nilai agama.
Menutup aurat bagi seorang Muslimah adalah suatu kewajiban yang memiliki makna mendalam dalam nilai Islam.
Artikel ini akan mengulas mengapa ketidakpatuhan terhadap aturan islam, khususnya bagi Muslimah yang tidak menutup aurat, dapat dihubungkan dengan keadaan Jahiliyah?
Pentingnya Menutup Aurat
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Jumat, 26 Januari 2024, Menurut ajaran agama islam, aurat merupakan batasan yang diberikan Allah untuk menjaga kehormatan dan harkat dan martabat seorang muslimah.
Ini bukan sekedar aturan, tapi semacam perlindungan dan rasa hormat terhadap diri sendiri.
Menutup aurat juga mencerminkan kesucian batin dan kesucian hati.
Seiring berjalannya waktu, ajaran-ajaran ini menjadi bagian penting dari identitas seorang muslimah
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai hasrat (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS. An-Nur : 31)
Kenapa Yang Tidak Patuh Terhadap Aturan Menutup Aurat Disamakan Dengan Kaum Jahiliyah?
Kaum Jahiliyah dikenal dengan kehidupannya yang tidak terkendali dan tidak diatur.
Identitas Islam yang kuat memberikan landasan moral dan etika yang penting, sedangkan penyimpangan dari batasan-batasan ini dapat membawa seseorang ke jalan yang tidak memiliki panduan yang jelas.
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, "Kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." (QS. Al-A’raf : 28)