Memuji Allah, bisa dengan bacaan hamdalah, tasbih, atau yang lebih panjang seperti
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
“Tidak ada tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan Maha Agung, Maha Santun. Tiada yang berhak disembah, kecuali Allah yang menguasai Arsy yang agung. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah yang menguasai langit dan bumi, Tuhan Arsy yang Agung.”
Meminta. Mau minta apa ke Allah? Gassss!
Tapi, ini ada lafadz yang direkomendasikan oleh nabi Muhammad ﷺ :
أَلًْلّٰهُمَّ إِنِّي أَسأَلُكَ الۡعَافِيَۃَ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ‘aafiyah’”
Apa itu ‘aafiyah?
Singkatnya, aafiyah adalah segala jenis keberkahan, dan merupakan perlindungan Allah dari kesakitan, kesusahan, dan penderitaan dalam hidup.
Jika rezeki kita tersendat, kita butuh aafiyah agar rezeki kita lancar. Jika kita sakit, kita butuh aafiyah agar kita sembuh.
Kita butuh aafiyah agar hidup selancar aliran air terjun Niagara, kisanak.
Doa para nabi berikut untuk minta jodoh dan rezeki ala nabi Musa:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”
Ini diabadikan dalam surat Al-Qashshas ayat 24.