GENMUSLIM.id-Kepemimpinan perempuan adalah salah satu isu penting dalam kontestasi politik di Indonesia yang penduduknya mayoritas muslim.
Dalam realitas sehari-hari maupun kondisi politik terkini di Indonesia, sudah mulai banyak kepemimpinan perempuan dengan jabatan yang strategis.
Sayangnya, polemik soal kepemimpinan perempuan atas nama kesetaraan gender dalam hukum islam tidak semudah membolak balikan tangan.
Meskipun dalam kerangka demokrasi perempuan dapat dan boleh diangkat menjadi pemimpin, nyatanya masih banyak tantangan dan hambatan dalam pelaksanaannya.
Dikutip Genmuslim.id dari Buku Islam, Kepemimpinan Perempuan dan Seksualitas karya Neng Dara Afifah pada 9 September 2023, perempuan identic dengan sosok yang halus, lemah, emosional dan lain-lain.
Sedangkan laki-laki digambarkan sebagai sosok yang gagah, berani, bertanggung jawab, rasional dan Tangguh.
Penggambaran seperti inilah yang membuat posisi perempuan sebagai makhluk Tuhan yang seolah-olah harus dilindungi dan senantiasa bergantung pada kaum laki-laki.
Akibatnya, jarang sekali perempuan itu bisa tampil menjadi seorang pemimpin, karena mereka tersingkirkan dengan laki-laki.
Sebenarnya, terkait kepemimpinan, islam tidak melarang perempuan untuk menjadi seorang pemimpin.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 30 yang artinya:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”Mereka berkata, “Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujimu dan menyucikan namamu?” Dia berfirman, “Sungguh, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Ayat tersebut menjelaskan semua manusia itu sama, yaitu menjadi khalifah dan menciptakan kemaslahatan di muka bumi.