khazanah

Tidak Sembarang Menulis Kitab, Berikut Kriteria Kesahihan Sebuah Hadis Menurut Imam Bukhari

Jumat, 1 September 2023 | 07:05 WIB
Ilustrasi Kitab Sahih Bukhari yang disusun Imam Bukhari dengan kriteria hadis sahih saja ((Foto: GENMUSLIM.id/ dok: Istockphoto.com))

 

GENMUSLIM.id – Seperti kita ketahui kitab hadis termasyhur yang menjadi rujukan umat muslim adalah Sahih Bukhari yang disusun oleh Imam Bukhari, sejak kecil Imam Bukhari telah menyelesaikan hafalan al Quran.

Dalam menuliskan kitab yang diberi nama al-Jami’ al-Musnad al-Sahih al-Mukhtasar min Umur Rasul Allah SAW wa Sunanih wa Ayyamih ini Imam Bukhari memilih hadis-hadis yang sahih saja, inilah salah satu keistimewaan Sahih Bukhari.

Kitab Sahih Bukhari merupakan sebuah kitab yang khusus berisi sunnah Rasul yang sahih, wasiat keinginan guru dari Imam Bukhari, wasiat dan keinginan guru lah yang mendorong Imam Bukhari menuliskan kitab ini.

Dikutip GENMUSLIM.id dalam buku Studi Kitab Hadis karya Dosen Tafsir IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, bahwa Imam Bukhari memiliki kriteria kesahihan sebuah hadis dalam Menyusun Sahih Bukhari.

Menurut kesepakatan ulama, sebuah hadis dapat dinilai sebagai sebuah hadis sahih apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Sanad bersambung, periwayat bersifat adil, periwayat bersifat dhabit, dalam hadis tersebut tidak terdapat kejanggalan (Syuzuz) dan tidak terdapat cacat (‘Illat).

Baca Juga: Inilah 4 Kriteria Manusia Menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin? Simak Penjelasannya

Berdasarkan penelitian para ulama, sebuah hadis di anggap sahih oleh Imam Bukhari bila dalam persambungan sanad benar-benar ditandai dengan pertemuan langsung antara guru dan murid atau minimalnya antara guru dan murid hidup pada satu masa.

Dari hadis penelitian yang dilakukan oleh dua orang ulama abad keenam hijriyah yang Bernama Hazami dan Maqdisi tentang kriteria hadis sahih menurut Imam Bukhari.

Disimpulkan bahwa ia hanya menuliskan hadis dari periwayatan kelompok periwayat tingkat pertama dan sedikit dari tingkat kedua yaitu yang memiliki sifat adil, kuat hafalan, teliti, jujur dan lama dalam berguru.

Kesimpulan tersebut diperoleh dari penelitian terhadap murid-murid al-Zuhri bahwa murid al-Zuhri dapat dibagi menjadi lima tingkatan, tingkat pertama adalah mereka yang memiliki sifat adil, kuat hafalan, teliti, jujur dan lama dalam berguru kepada al-Zuhri.

Tingkat kedua adalah mereka yang mempunyai sifat sama dengan yang pertama tetapi tidak lama dalam berguru kepada al-Zuhri.

Baca Juga: Kajian Kitab Risalatul Mahidh: Wanita Sering Mengeluh Ketika Datang Bulan, Ternyata Ini Hikmah Haid!

Tingkat ketiga adalah mereka yang berada dibawah tingkat kedua, tingkat keempat dan kelima adalah mereka yang majruh dan lemah.

Halaman:

Tags

Terkini