khazanah

Sang Penjahit Bendera Merah Putih: Yuk Mengenal Lebih Dekat Sosok Ibu Fatmawati, Baca Ulasannya Berikut Ini

Selasa, 15 Agustus 2023 | 15:35 WIB
Fatmawati sang penjahit merah putih bersama ibunya dan putrinya, Megawati ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @potolawas))

 

GENMUSLIM.id- Menjelang kemerdekaan Indonesia tentunya seluruh masyarakat Indonesia antusias merayakan hari kemerdekaan dengan memasang bendera merah putih di setiap sudut rumah dan sepanjang jalan.
 
Tanggal 17 Agustus memang diperingati sebagai hari kemerdekaan Indonesia, dimana teks proklamasi dibacakan oleh Bapak Ir Soekarno pada tahun 1945, disimbolkan dengan pengibaran bendera merah putih yang sudah dijahit oleh Ibu Fatmawati.
 
Sang penjahit bendera merah putih Ibu Fatmawati merupakan istri dari bapak proklamator sekaligus presiden pertama di Indonesia, yakni bapak Ir Soekarno.
 
Ibu Fatmawati merupakan salah satu tokoh perempuan yang luar biasa pada zaman penjajahan, dan tentunya memiliki peran sangat penting pada proses kemerdekaan Indonesia.
 
Dilansir GENMUSLIM dari berbagai sumber, Ibu Fatmawati yang memiliki nama panjang Fatmawati Soekarno, lahir di Bengkulu, Hindia Belanda pada tanggal 5 Februari 1923.
 
Baca Juga: Mengenal KH Hasyim Asy’ari, Ulama dan Pahlawan Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
 
Ibu Fatmawati merupakan putri tunggal yang lahir dari pasangan H. Hassan Din dan Siti Chadidjah yang merupakan anggota dari organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah.
 
Semasa kecil, Ibu Fatmawati sudah sangat menyukai kegiatan yang bersifat sosial-keagamaan.
 
Hal ini bisa kita lihat dari sejarah pendidikan Ibu Fatmawati yang dulunya menempuh pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) yang kemudian melanjutkan pendidikan khusus di salah satu sekolahan yang dikelola oleh organisasi Agama Katolik.
 
Pada saat Ibu Fatmawati masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), beliau sudah aktif dan mengikuti organisasi di bawah naungan Muhammadiyah yang bernama Naysatul Asyiyah (organisasi yang bergerak di bidang keperempuanan).
 
Pada saat itulah pertama kalinya Ibu Fatmawati bertemu dengan Bapak Ir Soekarno, yang pada saat itu Ir Soekarno mendapat perintah untuk di pindahkan ke perasingan di daerah Flores NTT.
 
Saat pertemuan itu, Bapak Ir Soekarno menjadi pengajar di sekolah Muhammadiyah dan Ibu Fatmawati menjadi salah satu muridnya.
 
Baca Juga: 20 Rekomendasi Hadiah Lomba dan Doorprize yang Cocok untuk Anak-Anak di Semarak Kemerdekaan, 17 Agustus
 
Dikutip dari Kepustakaan Presiden Perpusnas.go.id,  sebelum Ibu Fatmawati pindah ke sekolah berbahasa Belanda (HIS), Fatmawati disekolahkan di Sekolah Gedang (Sekolah Rakyat), kemudian pada saat Fatmawati duduk di kelas 3, Fatmawati dipindahkan lagi oleh ayahnya ke sekolah HIS Muhammadiyah.
 
Seperti rakyat pada umumnya, di era penjajahan keluarga Fatmawati pernah mengalami masalah ekonomi yang cukup berat.
 
Pada masa-masa itu, Fatmawati sebagai anak tunggal harus membantu kedua orang tuanya untuk menjajakan kacang bawang yang sudah digoreng oleh ibunya, atau biasanya Bunda Fatmawati menunggu di warung milik ibunya di depan rumah.
 
Kemudian, mereka pindah ke Kota Palembang untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya, dengan membuka usaha percetakan di Palembang.
 
Fatmawati akhirnya melanjutkan kelas empatnya di sekolah HIS Muhammadiyah Palembang.
Singkat cerita, Ibu Fatmawati yang sudah pernah bertemu Ir Soekarno itu menikah pada tanggal 1 Juni 1943.
 
Baca Juga: Rangkaian Peristiwa Menjelang Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Simak Penjelasannya
 
Ibu Fatmawati merupakan istri ketiga dari Bapak Ir Soekarno, yang dikaruniai lima keturunan yaitu: 
 
- Guntur Soekarnoputra (Lahir 3 November 1944)
 
- Megawati Soekarnoputri (Lahir 23 Januari 1947)
 
- Rachmawati Soekarnoputri (Lahir 27 September 1950-3 Juli 2021)
 
- Sukmawati Soekarnoputri (Lahir 26 Oktober 1951.
 
- Guruh Soekarnoputra (Lahir 13 Januari 1953)
 
Pada tahun 1945, Indonesia mendapat kabar gembira, bahwasanya Jepang memberikan kesempatan untuk merdeka, dan mengaku kalah atas serangan bom atom yang dijatuhkan di dua kota yaitu Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat.
 
Baca Juga: 15 Quotes Tema Kemerdekaan dalam Rangka Memperingati HUT RI 78 RI yang Bisa Kamu Resapi Maknanya
 
Saat itulah kesempatan besar untuk Indonesia melakukan pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
 
Seluruh pemuda mendesak Soekarno untuk segera memerdekakan Indonesia, sampai terjadilah peristiwa Rengasdengklok.
 
Setelah melakukan perundingan, yang akhirnya diputuskan bahwa Indonesia akan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 bulan Romadhon tepat di hari Jumat.
 
Malamnya, Soekarno dan Hatta bersama dengan tokoh golongan tua membuat teks proklamasi, yang dilakukan di kediaman Laksamana Maeda.
 
Pada saat pembuatan teks proklamasi, Ibu Fatmawati segera mengambil kain yang diberikan oleh pemuda bernama Chaerul Bisri.
 
Chaerul Bisri mengambil kain bahan bendera itu, atas perintah dari Ir Soekarno kepada Shimizu, Kepala barisan propaganda Jepang (Sendenbu) yang berada di Gudang di Jalan Pintu Air.
 
Baca Juga: Mengenang Sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia pada Tahun 1945 yang Diperingati Setiap 17 Agustus
 
Setelah menerima kain tersebut, Bunda Fatmawati kemudian menjahitnya dengan rapi.
 
Tibalah pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Bapak Ir. Soekarno, bendera merah putih kemudian dikibarkan menjadi simbol telah merdekanya Indonesia.
 
Dikutip dari Direktorat 2 KRS Kemsos.go.id, Ibu Fatmawati selain berjasa dalam menjahit bendera merah putih, beliau juga aktif pada saat hari kemerdekaan Indonesia.
 
Ibu Fatmawati ikut membantu para istri prajurit dalam menyiapkan bekal yang berjuang di wilayah pertempuran dan melindungi para tokoh yang sedang melakukan upacara kemerdekaan. 
 
Selain itu, ternyata dalam sejarah tercatat pada tahun 1951, Ibu Fatmawati ikut serta dalam memperjuangkan dokumen-dokumen, arsip, barang pemerintahan milik Indonesia yang sudah di rampas oleh Belanda, agar dikembalikan ke Indonesia.
 
Baca Juga: 20 Rekomendasi Hadiah Lomba dan Doorprize yang Cocok untuk Anak-Anak di Semarak Kemerdekaan, 17 Agustus
 
Pada tahun 1980 tepatnya tanggal 14 Mei, Ibu Fatmawati dipanggil oleh Allah swt, yang kemudian di makamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
 
Itulah serangkaian jasa-jasa yang diperjuangkan oleh seorang perempuan yang bernama Fatmawati.
 
Karena jasanya yang luar biasa itu, pada tanggal 4 November 2000, Ibu atmawati ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional pada periode Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
 
Hal itu dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118/TK/2000 yang menandakan bahwa IbuFatmawati adalah Pahlawan Nasional yang harus kita kenang jasa-jasanya selamanya.***
 

Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Tags

Terkini