GENMUSLIM.id- KH Hasyim Asy'ari (1871-1947) adalah seorang ulama dan tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia.
Beliau merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1926.
NU menjadi gerakan yang berpengaruh dalam mewujudkan keagamaan dan kebangsaan bagi masyarakat Indonesia.
KH Hasyim Asy'ari lahir di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur. Beliau berasal dari keluarga pesantren dan meneruskan tradisi keluarganya dengan mengenyam pendidikan di pondok pesantren.
Baca Juga: Doa Menghadapi Kesulitan Hidup Sesuai Tuntunan dalam Al Quran dan Al Hadis yang Bisa Diamalkan
Kemudian, beliau menjadi seorang ulama dan mengajar di berbagai pesantren di Jawa Timur.
Pada awal abad ke-20, saat terjadi ketegangan antara kaum santri (pesantren) dengan kaum modernis yang mendukung paham agama yang lebih liberal.
Hasyim Asy'ari berjuang untuk menjaga ajaran Islam yang tradisional dan menghormati warisan intelektual dari para ulama sebelumnya.
Ia memimpin gerakan untuk melawan pengaruh Belanda yang ingin merubah pendekatan Islam yang ada di pesantren.
Dalam perjuangannya, Hasyim Asy'ari menyusun "Manhaj Ahlussunnah Wal Jama'ah," yang berfungsi sebagai panduan bagi anggota Nahdlatul Ulama dan berperan sebagai landasan dalam menjaga keberagaman dan menghormati perbedaan dalam Islam.
Sebagai tokoh bangsa, KH. Hasyim Asy'ari berperan dalam berbagai hal, khususnya dalam keilmuan Islam dan tradisi pesantren di Indonesia.
Salah satunya peran penting KH Hasyim Asy’ari dalam pendidikan, tertuang secara komprehensif dalam kitabnya yang berjudul al-Adab al-‘Alim wal Muta’alim.
Di antara pemikiran tersebut, sebagaimana dikutip Genmuslim dari paper yang berjudul KH. Hasyim Asy'ari Memodernisasi NU dan Pendidikan Islam karya Rohina M. Noor, terdapat delapan aspek bahasan.