GENMUSLIM.id - Ali bin Abi Thalib lahir di Makkah sekitar tahun 600 M, ia merupakan putra dari Abu Thalib, paman sekAli bin Abi Thalibgus pendukung setia Nabi Muhammad SAW.
Suatu hari tatkala Ali bin Abi Thalib masih belia, mendatangi rumah Nabi Muhammad SAW. yang ketika itu bersama istrinya Khadijah.
Ali bin Abi Thalib melihat mereka sedang berdoa (shalat), dan dia (Ali bin Abi Thalib) terkesima akan hal itu, dan bertanya kemudian kepada Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW memberitahu Ali bin Abi Thalib tentang Islam, yaitu Agama yang dikirimkan Tuhan kepadanya.
Baca Juga: Hafalkan Doa ini: 3 Permintaan Rasulullah pada Pagi Hari, Umat Islam Wajib Tahu dan Mengamalkannya!
Agama yang menyerukan penyatuan di atas nama Tuhan (tauhidullah) dan meninggalkan ibadah selain kepada-Nya.
Ali bin Abi Thalib terkagum-kagum akan hal itu, disebabkan lantunan yang sebelumnya belum pernah dia dengar, dan dia ingin memberitahu ayahnya, Abu Thalib.
Nabi Muhammad SAW merekomendasikan Ali bin Abi Thalib untuk berhati-hati, disebabkan kekhawatiran Nabi Muhammad SAW akan terjadinya suatu konflik di tengah-tengah masyarakat Quraisy saat itu.
Dikutip Genmuslim dari laman About Islam, 1 Agustus 2023, Hal ini pun turut dirasakan oleh Ali bin Abi Thalib, mengingat Ayahnya, Abu Thalib termasuk pribadi yang menolak memeluk Islam.
Akan tetapi, Abu Thalib justru mengizinkannya, bahkan berpesan kepada Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi Muhammad SAW akan menuntunnya kepada jalan kebenaran.
Pada hari berikutnya, kemudian Ali bin Abi Thalib mendatangi kembali Nabi Muhammad SAW seraya menyatakan imannya dan memeluk Islam.
Dikutip Genmuslim dari laman Alukah dalam artikel bertajuk Rabi’ al-Khulafai ‘Aii bin Abi Thalib karya Abdul Aziz bin Abdul Rahman As Syatsrii, 1 Agustus 2023, Ali bin Abi Thalib pada saat itu, harus menahan diri dengan menyembunyikan keyakinannya atas Islam tersebut.
Masuknya Ali bin Abi Thalib ke dalam Islam, menjadikannya orang pertama yang beriman dari kalangan pemuda, bersama dengan Abu Bakar dan Khadijah dari golongan dewasa, dan Zaid bin Haritsah dari kalangan hamba sahaya.