“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain....” (QS. Al Hujurat: 12)
Dalam lanjutan ayat yang sama, Allah memberikan permisalan bahwa orang yang memiliki sifat buruk sangka (suudzan) kepada orang lain, layaknya sedang memakan bangkai saudaranya sendiri.
Gambaran tersebut sudah cukup menerangkan betapa Allah membenci sikap buruk sangka kepada orang lain.
Karena sikap buruk sangka inilah yang menjadi awal dari lahirnya akhlak tercela lain yaitu menuduh orang lain tanpa bukti.
3. Egoisme dan mengikuti hawa nafsu
“Kalian akan menyaksikan sikap-sikap egois sepeninggalku, dan beberapa perkara yang kalian ingkari,....” (HR Bukhari dan Muslim)
Egois atau dalam bahasa lainnya disebut akuisme, merupakan sikap yang cenderung mengikuti hawa nafsu dan pada dasarkan juga didorong oleh sikap lain yaitu ambisius (terlalu berambisi).
Dan bukankah akhir-akhirnya sikap ambisius mulai merajalela ditengah-tengah umat; khususnya mereka yang memiliki ambisi kekuasaan? Berhati-hatilah!
4. Fanatik kepada pendapat orang, madzhab, dan golongan
5. Fanatik kepada negeri, daerah, partai, jamaah atau pemimpin.
Poin nomor 4 dan 5 memiliki penyebab yang sama yaitu fanatisme.
Menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab, fanatik adalah suatu keterikatan
Perilaku fanatik bisa dinilai buruk, kalau sikap fanatisme tersebut justru melukai atau membuat seseorang berlaku tidak adil kepada orang lain.