GENMUSLIM.id – Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Jawa sebelum Islam memiliki keterikatan dengan perkembangan agama Islam pada periode berikutnya.
Meski menjadi agama mayoritas, Islam bukan merupakan kepercayaan yang pertama kali dianut oleh masyarakat Jawa. Terdapat kepercayaan dan agama lain sebelumnya yang telah hidup di Jawa.
Dalam prosesnya, agama-agama tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan membentuk masyarakat Jawa yang kita ketahui sekarang.
Mengutip buku Sejarah Islam Nusantara karya Rizem Aizid pada 18 November 2024, berikut kepercayaan dan agama di Jawa sebelum Islam.
Animisme dan Dinamisme
Sejak dahulu, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang religius dan sudah mengenal konsep ‘tuhan’.
Namun, peradaban pada masa itu belum terlalu kompleks seperti sekarang, sehingga konsep menyembah tuhan pun sedikit berbeda dengan kita hari ini.
Hubungan manusia dan alam serta belum adanya penyebaran agama ketika itu, menjadikan manusia memulai penyembahan terhadap sosok gaib yang dianggap tuhan itu dengan hal sederhana, seperti mengagungkan benda atau sesuatu di sekitarnya.
Dalam masyarakat Jawa, mula-mulanya mereka melakukan praktik animisme dan dinamisme. Menurut KBBI, animisme adalah kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda.
Mereka meyakini bahwa terdapat roh dan makhluk halus yang mendiami alam ini. Karena itu, banyak dari mereka yang menyembah pohon, batu, dan sebagainya.
Adapun dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup.
Masyarakat Jawa ketika itu meyakini kekuatan magis pada tombak, keris, dan senjata lain. Keyakinan tersebut kemudian menjadikan mereka menghormati dan memuja benda-benda tersebut.
Praktik dinamisme lain adalah seperti penggunaan cincin batu akik, di mana mereka meyakini bahwa cincin tersebut bisa memberikan manfaat atau mudarat kepada pemakainya.