GENMUSLIM.id- Dalam agama Islam untuk menyambut kalahiran bayi terdapat tatacara dan sunnah-sunnah yang harus dilakukan, salah satunya adalah aqiqah.
Lantas kenapa Anak baru lahir harus di aqiqah? Simak selengkapnya penjelasan dr Aisah Dahlan berikut.
Dilansir GENMUSLIM melalui channel Youtube New Tausiah Ustadz, Senin, 14 Oktober 2024, dr Aisah Dahlan menyatakan bahwa diantara hikmah kenapa disyariatkannya aqiqah pada anak yang baru lahir di hari ke 7 sampai sebelum baligh adalah untuk menebus otak emosi atau otak mamalia anak.
Dr Aisah Dahlan menambahkan otak emosi ini biasanya disebut otak mamalia, otak Binatang, jadi bukan hanya manusia saja yang punya otak emosi, hewan mamalia juga punya otak emosi.
Itulah mengapa bayi yang lahir setelah diadzani dan diberi nama kemudian ada syariat aqiqah dengan dipotongkan hewan mamalia yang halal.
Untuk laki-laki dua ekor kambing, untuk perempuan hanya satu ekor kambing.
Anak laki-laki lebih besar jumlahnya dibandingkan perempuan, karena otak laki-laki ternyata lebih besar daripada otak perempuan.
Sehingga otak emosinya juga lebih besar perempuan maka dari itu dalam aqiqah pun jumlahnya lebih besar dari anak perempuan.
Dalam menunaikan aqiqah pada anak ada beberapa hikmah yang bisa diambil pertama, kita mematuhi syariat dalam agama Islam.
Hikmah kedua, orang tua bisa berbagi dengan tetangga dalam rangka bersyukur atas kelahiran anak.
Orang tua juga bisa berbagi ke fakir miskin dengan sepertiga daging yang disembelih.
Secara garis besar masalah aqiqah ini hukumnya adalah sunnah akan tetapi sangat dianjurkan jadi cenderung wajib hukumnya sunnah muakkad.
Perintah aqiqah disunnahkan setelah 7 hari kelahiran anak sampai sebelum baligh.
