GENMUSLIM.id - Orang tua sering kali merasa bahwa pengalaman hidup mereka menjadikan mereka tahu segalanya, sehingga kadang bersikap otoriter dan menganggap pandangan mereka selalu benar.
Sikap orang tua yang selalu merasa paling benar dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan antara orang tua dan anak.
Ketika anak merasa pandangannya tidak dihargai, mereka mungkin menjadi frustrasi dan merasa sulit untuk berkomunikasi. Hal ini dapat menciptakan jarak emosional dan menimbulkan konflik yang berkepanjangan.
Selain itu, sikap orang tua yang selalu merasa paling benar ini bisa membuat anak merasa tertekan untuk selalu memenuhi ekspektasi orang tua, yang dapat menghambat perkembangan kepribadian dan keputusan mereka.
Dilansir GENMUSLIM dari YouTube TransTV Official pada Sabtu, 21 September 2024, Ustadz Syam menyebutkan orang tua yang selalu merasa paling benar, bawel, dan cerewet sudah diprediksi oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, Allah dan Rasulullah SAW banyak mengingatkan kita untuk berbakti kepada orang tua. Ustadz Syam menjelaskan hal ini sebagaimana seorang pemuda yang datang kepada Rasulullah dan bertanya,
"Amalan apa yang terbaik, ya Rasulullah?"
Kemudian, Rasulullah SAW menjawab, "Berbaktilah kepada kedua orang tuamu."
Pemuda itu bertanya lagi, "Setelah salat lima waktu, amalan apa yang terbaik?" Rasulullah kembali menjawab, "Berbaktilah kepada ibumu atau ayahmu."
Allah SWT mengetahui bahwa akan ada momen di mana orang tua bisa sangat mengesalkan bagi anak-anaknya. Terkadang kita merasa kesal karena orang tua suka mengatur.
Misalnya melarang kita bergaul dengan teman-teman, atau memaksakan jurusan kuliah yang tidak sesuai dengan passion kita. Padahal mereka mungkin tidak tahu secara langsung situasi yang kita hadapi.
Namun, meskipun orang tua terkadang salah paham atau merasa lebih tahu, Allah SWT sudah memberikan peringatan dalam Al-Quran:
