KESEMPATAN DAN PENYESALAN! Kisah Mualaf Orang Yahudi di Hari Asyura 10 Muharram Lengkap dengan Hikmahnya

Photo Author
- Minggu, 14 Juli 2024 | 08:55 WIB
Kisah mualaf orang Yahudi di hari Asyura  ((foto: Genmuslim.id/dok:Bing Image Creator/Siti Muafatun) )
Kisah mualaf orang Yahudi di hari Asyura ((foto: Genmuslim.id/dok:Bing Image Creator/Siti Muafatun) )

GENMUSLIM.Id-Hidayah Allah memang luar biasa, banyak kisah mualaf bermunculan di media sosial dan beberapa kitab klasik, termasuk kisah mualaf orang Yahudi yang tercatat dalam kitab I anatut Thalibin Juz 2 karya Abu Bakar Utsman bin Muhammad Syatho al-Dimyathi.

Dikutip oleh GENMUSLIM dari kitab I’anatut Thalibin, pada Minggu, 14 Juli 2024, bahwasanya dalam sebuah riwayat dikisahkan ada sebuah keluarga yang tergolong fakir, yang berpuasa pada hari asyura 10 Muharram.

Keluarga tersebut belum memiliki sesuap makanan pun untuk berbuka puasa, sehingga sang ayah pun mencari makanan ke luar rumahnya untuk berbuka, namun hasilnya nihil tak sedikitpun ia dapatkan.

Selanjutnya, ia melangkahkan kakinya menuju pasar dan melihat ada saudagar muslim yang sedang menata karpet mewah di tokonya, di atas karpet terdapat tumpukan emas dan perak.

Sang fakir menghampirinya dan memberi salam, kemudian membuka percakapan dengan saudagar tersebut “Wahai tuanku, aku adalah seorang fakir semoga engkau meminjamkan satu dirham agar aku bisa membeli makanan untuk keluargaku berbuka, dan sebagai balasannya aku akan mendoakanmu di hari yang mulia ini” ujar si fakir.

Baca Juga: Didoakan Istiqomah, Cerita Marcell Darwin Pertama Kali Sholat Jamaah Setelah Jadi Mualaf: Gue Nggak Tahu Kalau...

Tapi, begitu naasnya saudagar tersebut, ia tidak menghiraukan perkataan si fakir, dia memalingkan wajahnya tanpa memberi apapun kepadanya.

Dengan hati yang remuk dan pilu, si fakir melangkahkan kakinya menjauhi tempat tesebut, karena tak tahan air mata pun jatuh bercucuran.

Tak disangka, di dekat toko tersebut ada orang Yahudi yang mendengarkan percakapan si fakir dengan saudagar muslim, dengan rasa iba Yahudipun menghampirinya dan berucap “Barusan aku melihatmu berbicara dengan tetanggaku, si pedagang emas”

“aku ingin meminjam satu dirham darinya agar aku bisa membeli makanan untuk bekaku dan keluargaku buka puasa, namun sayangnya ia tidak berkenan, padahal aku telah berjanji akan mendoakannya hari ini sebagai balasannya” tutur si fakir.

“Memangnya hari ini hari apa?” tanya sang Yahudi penasaran

Baca Juga: Kisah Mualaf Khalila Lister: Jadi Seorang Pelacur Lebih Disukai Ibuku Daripada Seorang Muslim

“Ini adalah hari asyura” jawab si fakir sambil menjelaskan keutamaan hari asyura

Tanpa berpikir Panjang orang Yahudi itu pun memberikannya uang 10 dirham “Ambilla ini, lalu nafkahilah keluargamu sebagai kehormatan untuk hari ini” ujar orang Yahudi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: kitab I’anatut Thalibin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X