GENMUSLIM.id - Kebiasaan yang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW telah banyak dikatakan dalam hadits-haditsnya.
Kebiasaan-kebiasaan ini tidak hanya berdampak bagi keimanan namun juga kesehatan kita.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang dilarang oleh Nabi Muhammad rata-rata memiliki manfaat kesehatan.
Oleh karena itu, sebagai muslim yang taat kita harus mengikuti larangan kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan atau keimanan kita.
Dilansir dari Instagram @Sad_ztory,Selasa, 02 Juli 2024, ada 11 Kebiasaan yang dilarang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, apa saja?
- Makan dan minum sambil berdiri
''Janganlah sekali kali salah seorang diantara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan'' (HR. muslim)
- Tertawa terbahak-bahak
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ''Janganlah banyak tertawa! Karena sesungguhnya tertawa akan mematikan hati''
- Bercanda dengan berbohong
Dari Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, ''Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa. Celakalah bagi! Celakalah baginya!''
- Memuji berlebihan
Dari Hammam bin Harith, Rasulullah SAW bersabda, '' Jika engkau melihat seseorang yang memuji, maka taburkanlah debu di wajahnya'' (HR. Muslim).
- Shalat saat makanan terhidang
Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda, ''Jika makan malam tersajikan, maka dahulukan makan malam terlebih dahulu sebelum sholat magrib. Dan tidak tergesa-gesa dengan menyantap makanan malam kalian'' (HR. Bukhari dan Muslim).
- Sholat sambil menahan buang air
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, ''Tidak ada sholat ketika makanan dihidangkan, begitu pula tidak ada sholat bagi yang menahan (kencing atau buang air besar)'' (HR. muslim).
Dari Amar bin Syu'aib dari bapaknya, dari kakeknya, Rasulullah SAW bersabda, ''Janganlah kalian mencabut uban, karena ia merupakan cahaya bagi seorang muslim. Tidaklah seorang muslim membiarkan ubannya selama ia masih islam, kecuali Allah akan mencatat baginya satu kebaikan, mengangkat satu derajat dan menghapus satu kesalahan" (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah).