GENMUSLIM.id- Diskursus mengenai peranan ulama dan pesantren di desa perdikan dalam rangka mengajarkan Islam kepada masyarakat memang sangat menarik.
Hal tersebut disebabkan, di mana seorang ulama yang mempunyai kedalaman ilmu-ilmu Islam juga harus dihadapkan dengan berbagai persoalan di luar pesantren.
Misalnya, menurut Thomas Raffles di dalam bukunya yang berjudul The History of Java mengungkapkan, bagaimana di desa perdikan, ulama dan pesantren menjadi konsultasi masyarakat dalam hal-hal agama Islam bahkan kapan waktu yang tepat untuk bercocok tanam.
Jika ditinjau fakta di atas, ulama dan pesantren di desa perdikan memainkan peranan yang sangat penting, baik di bidang kerohanian masyarakat desa bahkan dalam hal ekonomi juga.
Menandakan juga, isu-isu sosial ekonomi masyarakat desa perdikan juga diperhatikan oleh ulama, sebagai bagian dari metode dakwah Islam.
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Rabu, 4 Oktober 2023 menurut John Crawfud di dalam bukunya yang berjudul History of Indian Archipelago; Containing an Account of the Manners, Arts, Language, Religions, Institutions, and Commerce of its Inhabitants, bahwa integrasi ulama dengan masyarakat Muslim dapat juga disimpulkan, suatu bagian dari kaum petani Jawa yang dihormati, berkecukupan, dan damai.
Hidup dengan penuh ketulusan, saling bercengkrama dengan baik antara ulama dan masyarakat, gotong royong, bahkan ‘kesetaraan’ yang sempurna dengan para petani biasa.
Pembawaan akhlak para ulama yang tidak membeda-bedakan antara yang elit dengan kalangan biasa itulah, yang menyebabkan kehidupan pedesaan di desa perdikan terasa sangat tentram dan damai.
Selain di Pulau Jawa yang menuturkan bahasa Jawa, di tempat lain di Pulau Jawa yang menuturkan bahasa Sunda, seperti Banten, juga mempunyai struktur masyarakat yang kurang lebih sama.
Di mana para ulama di Banten juga aktif di tengah masyarakat, baik di bidang mengajarkan Islam, pendidikan Islam, sosial, dan ekonomi.
Di desa perdikan lain di Jawa, ulama mendirikan pesantren yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah rumah untuk keluarganya, dan sebuah asrama bagi para santri.
Di pesantren itulah, ulama mengajarkan Islam kepada para santri dan masyarakat seputar pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan praktik-praktik ritual, bahasa Arab, fiqh, teologi, dan sufisme.
Di bawah pengawasan ulama, para santri membaca buku-buku agama (kitab) yang digunakan di pesantren, yang dengannya ajaran Islam ditransmisikan dari ulama kepada para santri.
Di pesantren, ulam bertindak sebagai pemimpin utama yang menentukan hampir semua aspek kehidupan, dan para santri mengikuti arahan ulama dengan penuh hormat dan ketulusan.
Dengan demikian, melalui pesantren inilah, para ulama begitu dihormati oleh para santri dan masyrakat Muslim di pedesaan.
Kehidupan keagamaan pesantren terlembagakan dalam suatu cara yang dipercaya sebagai praktik-praktik Islam yang paling layak untuk dicontoh, khususnya bagi orang-orang yang tinggal di desa.
Dalam situasi itulah, pesantren muncul sebagai perumusan dan aktualisasi Islam yang tidak bisa dipisahkan dari kultur kebudayaan masyarakat desa.
Dengan kata lain, kultur kebudayaan desa tersebut diilhami oleh ajaran Islam.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
