GENMUSLIM.id- Memaknai kehidupan sebagai sebuah tragedi, bagi Syed Naquib Al Attas harus dikritisi dan diketahui oleh umat Islam.
Kehidupan bagi orang Barat hari ini dimaknai sebuah tragedi, yang menyengsarakan sekaligus penderitaan tiada akhir.
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Rabu, 16 Agustus 2023 bahwa Syed Naquib Al Attas mengingatkan kepada umat Islam agar tidak memaknai kehidupan seperti orang Barat gambarkan.
Memaknai kehidupan sebagai sebuah tragedi berangkat dari salah satu mitologi Yunani Kuno, yakni mitos Sisifus.
Baca Juga: Kisah-kisah Inspiratif Wanita Muslimah yang Mengatasi Tantangan Pribadi, Simak Selengkapnya Di Sini
Di dalam buku Mitos Sisifus, Albert Camus menggambarkan kehidupan manusia ini seperti cerita Sisifus yang dikutuk oleh Dewa.
Sisifus dikutuk oleh Dewa karena perbuatannya suka mengolok-olok Dewa, membenci kematian, dan hasrat kehidupannya yang penuh gairah.
Dari situlah, Sisifus menerima kutukan mendorong batu besar hingga ke puncak gunung, meski pada akhirnya batu besar itu gagal mencapai puncak gunung, dan menggelinding ke bawah lagi.
Sisifus tahu, apa yang dilakukan itu sia-sia dan tak akan pernah berhasil.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab dari Musuh Nabi sampai Menjadi Sahabat Setia
Sisifus bisa saja keluar dari semua penderitaan ini, dengan bunuh diri maupun lari dari segala penderitaan ini, namun hal tersebut tidak dilakukannya, sebab bunuh diri maupun lari dari penderitaan hidup bagi Sisifus sebagai pecundang.
Oleh sebab itu, Sisifus tetap melakukannya, sebab memang inilah kehidupan, penuh penderitaan, penuh tragedi, dipenuhi kesedihan, kegagalan terus menerus meski sudah berusaha dengan keras, dan tiada maknanya.
Syed Naquib Al Attas di dalam bukunya, Risalah Untuk Kaum Muslimin mengkritisi seni dan drama yang berkembang di Barat yang banyak menceritakan kehidupan penuh tragedy, kelam, penderitaan tiada akhir, absurd, dan tidak mempunyai makna apapun.
Bagi Syed Naquib Al Attas, kehidupan ini memang sulit ditebak atau penuh misteri, hari ini kita bahagia, bisa saja besok mengalami kesedihan.
Apabila ditimpa kesedihan dan musibah, umat Islam memandangnya sebagai sebuah pelajaran yang berharga, ada hikmah yang bisa digali, dan pada hakikatnya baik untuk dirinya sendiri jika disikapi dengan benar.
Kisah para nabi dan rasul, serta orang-orang sholeh pada zaman dahulu, ditimpa musibah yang begitu dahsyat, tapi Allah SWT menggambarkan di dalam Qur’an Surah Yunus ayat 62-64 bahwa mereka ini manusia paling bahagia, karena mereka hidup dalam ketaatan, tidak membangkang perintah-Nya, segala ujian dan musibah dijalani dengan sabar sekaligus mgambil hikmahnya.
Kisah-kisah orang-orang sholeh dahulu dituangkan dalam syair, hikayat, dan sirah, yang memberikan teladan bagi kita bagaimana menghadapi dan memaknai kehidupan ini, yang bukan semata-mata tragedi dan tidak ada maknanya.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.