GENMUSLIM.id - Setelah 15 bulan kekerasan yang mengakibatkan lebih dari 46.000 kematian di kalangan warga Palestina, gencatan senjata di Gaza akhirnya akan dimulai pada Minggu pagi.
Kesepakatan ini diharapkan dapat membawa kembali ketenangan dan memulai proses pemulihan bagi wilayah yang telah hancur.
Gencatan senjata ini merupakan hasil dari negosiasi yang intens, di mana delegasi Israel tiba di Kairo, Mesir, untuk memastikan pelaksanaan kesepakatan.
Meskipun ada penolakan dari beberapa anggota koalisi sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kabinet Israel tetap melanjutkan kesepakatan ini melalui pemungutan suara.
Tahap pertama dari gencatan senjata ini akan berlangsung selama enam minggu dan mencakup pertukaran tawanan antara Israel dan Palestina.
Gencatan senjata resmi dimulai pada pukul 08:30 waktu setempat, dengan rencana untuk membebaskan tiga tawanan wanita Israel dan sekitar 95 tahanan Palestina, sebagian besar di bawah umur atau wanita.
Baca Juga: Donald Trump dan Gencatan Senjata Gaza: Tantangan dan Harapan di Tengah Ketegangan yang Belum Usai
Sebanyak 33 tawanan Israel yang ditahan di Gaza juga akan dibebaskan. Pertukaran ini dilakukan dengan rasio yang ditetapkan, di mana satu tawanan Israel akan dibebaskan untuk setiap tiga warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup, dan satu untuk setiap 27 warga Palestina yang menjalani hukuman lainnya.
Selain pertukaran tawanan, Israel juga akan mulai menarik pasukannya dari Jalur Gaza, bergerak ke arah timur dari daerah padat penduduk.
Warga Palestina yang mengungsi diharapkan dapat kembali ke Gaza utara, yang telah mengalami kerusakan parah akibat serangan militer.
Dilansir GENMUSLIM dari Middleeasteye pada Senin, 20 Januari 2025, Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa jika negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata tidak membuahkan hasil, Israel akan melanjutkan operasi militernya dengan cara yang lebih kuat.
Dia menegaskan bahwa dukungan dari pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat, akan tetap ada jika Israel merasa perlu untuk kembali berperang.
Fase kedua dari gencatan senjata ini akan melibatkan pembebasan semua tawanan Israel sebagai imbalan untuk penarikan total pasukan Israel dari Gaza. Rincian lebih lanjut mengenai kesepakatan ini masih dalam tahap negosiasi.