GENMUSLIM.id - Pertanyaan mengenai apakah kesepakatan gencatan senjata dapat benar-benar mengakhiri perang antara Israel dan Gaza masih menyisakan keraguan.
Banyak yang berharap gencatan senjata tidak hanya mengakhiri perang antara Israel dan Hamas namun juga bisa meredakan situasi Timur Tengah yang tegang.
Meskipun Israel dan Hamas telah sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Qatar dan Amerika Serikat mengumumkan pada hari Rabu bahwa kesepakatan gencatan senjata tiga tahap telah disetujui, yang akan mulai berlaku pada 19 Januari.
Tahap pertama dari kesepakatan ini direncanakan berlangsung selama 42 hari.
Baca Juga: Gencatan Senjata Telah Diumumkan, Israel Tetap Bombardir Gaza Palestina Hingga 80 Orang Tewas
Dilansir GENMUSLIM dari Middleeasteye pada Jumat 17 Januari 2025, Seorang pejabat senior Hamas mengonfirmasi bahwa dokumen perjanjian telah disampaikan kepada media.
Dalam tahap pertama, akan dilakukan pertukaran tawanan antara Israel dan Palestina, pemulangan warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara, serta pemindahan pejuang dan warga sipil Palestina yang terluka ke Mesir melalui perlintasan Rafah.
Selain itu, pasukan Israel diharapkan mundur ke perimeter 700 meter di sepanjang perbatasan.
Namun, tahap kedua, yang mencakup pembebasan semua tawanan Israel sebagai imbalan untuk penarikan total pasukan Israel dari Gaza, masih perlu dibahas lebih lanjut.
Tahap ketiga akan melibatkan pengembalian jenazah tawanan dan tahanan yang tewas, serta pengumuman rencana rekonstruksi yang akan diawasi oleh pihak internasional.
Kendati demikian, ada keraguan mengenai apakah tahap pertama gencatan senjata akan dimulai sesuai jadwal. Rapat kabinet Israel yang dijadwalkan untuk meratifikasi kesepakatan tersebut ditunda.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Hamas melanggar sebagian kesepakatan, yang menyebabkan ketegangan dalam proses negosiasi.
