Gencatan Senjata Dimulai: Rekonstruksi Gaza, Tantangan Miliaran Dolar Pasca-Konflik Perang Antara Israel dan Hamas

Photo Author
- Sabtu, 18 Januari 2025 | 15:00 WIB
Rekonstruksi Gaza Butuhkan Dana Miliaran Dolar (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Musdzalifah Sukmawati/Canva)
Rekonstruksi Gaza Butuhkan Dana Miliaran Dolar (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Musdzalifah Sukmawati/Canva)

GENMUSLIM.id - Rekonstruksi Gaza setelah konflik antara Israel dan kelompok militan Hamas diperkirakan akan memerlukan biaya miliaran dolar, menurut penilaian yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Meskipun Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, menghentikan pertempuran dan melakukan pertukaran sandera, tantangan besar tetap ada dalam upaya membangun kembali wilayah yang hancur.

Konflik yang dimulai dengan serangan militan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan kerusakan yang sangat parah.

Banyak puing-puing bangunan di Gaza diyakini terkontaminasi asbes, dan beberapa kamp pengungsi yang terkena dampak perang diketahui dibangun dengan material berbahaya tersebut.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Palestina memperkirakan bahwa sekitar 10.000 mayat masih hilang di bawah reruntuhan.

Baca Juga: Apakah Gencatan Senjata Gaza Akan Mengakhiri Konflik Israel-Hamas? Tantangan dan Harapan Warga Palestina

Dilansir GENMUSLIM dari Reuters pada Sabtu 18 Januari 2025, Berikut Skala Kerusakan Bangunan.

Menurut laporan PBB, pembangunan kembali rumah-rumah yang hancur di Gaza diperkirakan akan memakan waktu hingga tahun 2040, dan mungkin lebih lama lagi.

Data satelit dari UNOSAT menunjukkan bahwa dua pertiga dari bangunan di Gaza, atau lebih dari 170.000 unit, telah rusak atau hancur, yang setara dengan sekitar 69% dari total bangunan di wilayah tersebut.

Saat ini, lebih dari 1,8 juta orang di Gaza membutuhkan tempat tinggal darurat.

Kerusakan Infrastruktur yang Luas

Kerusakan infrastruktur di Gaza diperkirakan mencapai $18,5 miliar hingga akhir Januari 2024.

Kerusakan ini mencakup bangunan tempat tinggal, fasilitas perdagangan, industri, serta layanan penting seperti pendidikan, kesehatan, dan energi.

Laporan terbaru dari kantor kemanusiaan PBB menunjukkan bahwa persediaan air yang tersedia kini kurang dari seperempat dari jumlah sebelum perang, dan sekitar 68% jaringan jalan telah mengalami kerusakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X