Namun, fase kedua gencatan senjata, yang melibatkan pembebasan 65 sandera lainnya dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, akan menjadi tantangan yang lebih besar.
Selain itu, jika kesepakatan gencatan senjata terus dilanjutkan maka Benjamin Netanyahu mungkin harus menghadapi risiko kehilangan dukungan dari anggota pemerintahannya.
Donald Trump, yang berusaha menjaga stabilitas di Gaza sambil mengutamakan kebijakan "America First", mungkin akan berkonflik dengan Benjamin Netanyahu.
Benjamin Netanyahu juga telah menunjukkan ketidakpuasan terhadap penundaan gencatan senjata dan mengklaim bahwa Hamas telah menarik kembali beberapa kesepakatan.
Kembali ke Gedung Putih, Donald Trump dihadapkan pada ekspektasi tinggi di Israel. Beberapa pejabat intelijen Amerika Serikat mengindikasikan bahwa Israel memiliki rencana untuk menguasai Lembah Jordan di Tepi Barat, yang akan semakin memperumit situasi dan menambah ketegangan yang ada.
Israel memungkinkan akan menguasai lembah Jordan di Tepi Barat dengan dalih keamanan.
Meskipun Donald Trump berhasil dalam beberapa kebijakan luar negeri sebelumnya, namun tantangan kali ini jauh lebih kompleks dan rawan.
Dengan situasi yang semakin rumit, Donald Trump harus mempertimbangkan dampak dari setiap langkah yang diambil, baik untuk Israel maupun untuk kebijakan luar negeri Amerika Serikat secara keseluruhan. ***