Bahkan dalam situasi yang paling menantang dan berbahaya meskipun ada upaya mengerikan Israel untuk membungkam suaranya.
Al Jazeera tidak akan terintimidasi atau terhalang oleh upaya untuk membungkam liputan.
Sambil meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas keselamatan jurnalisnya, Al Jazeera berjanji untuk menempuh semua jalur hukum yang tersedia,
Guna melindungi hak-haknya dan jurnalisnya, serta hak publik terhadap informasi.
Meskipun ada larangan, staf kantor tersebut tetap beroperasi dari Ramallah, yang mendorong Kantor Pers Israel,
Yang berafiliasi dengan kantor Perdana Menteri, untuk mencabut akreditasi reporternya pada 12 September.
Para pejabat Israel sering mengkritik televisi yang bermarkas di Qatar, khususnya karena liputannya yang luas mengenai serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Israel terus melancarkan serangan mematikan terhadap Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu,
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. ***