GENMUSLIM.id – Maskapai penerbangan AS JetBlue baru-baru ini menghadapi kritik tajam setelah sebuah peta penerbangan menampilkan sebagian besar wilayah Israel sebagai "Wilayah Palestina."
Situasi ini memicu kemarahan dari penumpang maskapai penerbangan AS JetBlue, terutama setelah Dataran Tinggi Golan tidak dimasukkan dalam batas-batas Israel.
Peristiwa peta yang terjadi pada maskapai penerbangan AS JetBlue memicu perdebatan di media sosial dan meningkatkan ketegangan terkait isu Israel-Palestina.
Dikutip GENMUSLIM dari timesnownews.com, Senin, 9 September 2024,
Hodaya Knafo, seorang mahasiswa Israel yang sedang melakukan perjalanan dengan JetBlue, adalah salah satu penumpang pertama yang melihat adanya kesalahan pada peta tersebut.
Saat dia mencoba menunjukkan posisi Israel kepada penumpang lain, ketidakakuratan ini segera memicu reaksi dari penumpang lain yang juga memperhatikan masalah ini.
Para penumpang melaporkan keluhan mereka kepada kru kabin JetBlue, namun tanggapan awal dari pihak maskapai terkesan mengelak tanggung jawab dengan menyalahkan penyedia layanan peta pihak ketiga.
Hingga kini, perusahaan belum mengambil langkah konkret untuk memperbaiki situasi tersebut.
Dikutip GENMUSLIM dari cgwall.com, Senin, 9 September 2024,
Perwakilan JetBlue menjelaskan bahwa peta tersebut merupakan hasil dari penyedia layanan pihak ketiga yang belum melakukan pembaruan data terbaru, bukan hanya terkait Israel.
JetBlue menegaskan bahwa peta ini dirancang untuk menunjukkan posisi pesawat, dan masalah pada label timbul karena font yang berubah saat pengguna memperbesar area peta yang lebih kecil.
Mereka juga menyatakan bahwa peta ini digunakan oleh berbagai maskapai lain di seluruh dunia,