GENMUSLIM.id - Serangan Israel ke Palestina hingga kini belum usai. Insan tak berdosa menjadi korban kejahatan perang Israel, yang salah satu dalangnya adalah Benjamin Netanyahu.
Dilansir oleh GENMUSLIM dari middleeasteye.net pada Rabu, 4 September 2024 bahwasanya ratusan ribu warga Israel turun ke jalan di Tel Aviv dalam aksi protes besar-besaran menuntut pembebasan sandera dan gencatan senjata dengan Gaza.
Diperkirakan sekitar 500.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi yang dilangsungkan pada hari Minggu, 1 September 2024, menunjukkan ketidakpuasan mendalam terhadap penanganan pemerintah terhadap krisis yang sedang berlangsung.
Demonstrasi tersebut menyebabkan bentrokan dengan polisi yang menahan sejumlah peserta dan menggunakan granat kejut untuk membubarkan massa.
Protes ini merupakan bagian dari gelombang ketidakpuasan yang lebih luas terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ketidakpuasan ini memuncak setelah penemuan enam sandera tewas di Rafah, Gaza, yang semakin memperburuk situasi.
Serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut, turut berperan dalam memicu ketegangan dengan menggelar pemogokan umum pada 2 September.
Pemogokan ini menyoroti kemarahan publik terhadap lambatnya kesepakatan pertukaran tahanan oleh pemerintah,
Baca Juga: Isi Pesan Eden Yerushalmi, Korban Tahanan Israel yang Tewas Ditemukan di Terowongan Gaza Selatan
Yang menyebabkan gangguan signifikan pada layanan di berbagai sektor seperti transportasi dan perbankan.
Histadrut, sebagai serikat pekerja terbesar di Israel, menambahkan dimensi baru pada ketidakstabilan yang ada, mengubahnya menjadi gelombang kekacauan nasional.
Keluarga sandera menuduh Netanyahu mengutamakan strategi politik pribadinya di atas keselamatan mereka,
Karena Benjamin Netanyahu terus menolak untuk bernegosiasi mengenai pertukaran tahanan dan tetap mengontrol Koridor Philadelphi yang strategis di Gaza.