internasional

Faksi-faksi Palestina Sepakat Bentuk Pemerintahan Baru Pasca Perang, Katz: Tidak Akan Terjadi

Jumat, 26 Juli 2024 | 11:35 WIB
Faksi-faksi Palestina Sepakat Bersatu ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: instagram @nuonline_id) )

GENMUSLIM.id- Pada Selasa, para angota politisi Palestina yakni Hamas dan Fatah sepakat untuk mengakhiri perpecahan.

Dikutip Genmuslim.id dari Al Jazeera, menurut para analisis, kesepakatan tersebut bertujuan untuk mendamaikan perbedaan ideologis serta sejarah pahit Palestina.

Dimana faksi-faksi Palestina akan mengambil alih Gaza dari pendudukan Israel pasca perang dan memajukan upaya bersama untuk menentukan nasib sendiri.

Kesepakatan antara dua faksi tersebut telah ditandatangani di ibu kota Tiongkok, Beijing, setelah tiga hari perundingan intensif yang meletakkan dasar bagi pemerintahan.

Baca Juga: Israel Membabi Buta! Mayat-mayat Palestina Berserakan di Khan Younis hingga Tewaskan Ribuan Nyawa

Namun, terobosan itu telah menimbulkan keraguan karena beberapa upaya proses pencocokan data keuangan antara Fatah dan Hamas sebelumnya gagal.

Menurut Omar Rahman, tidak masalah jika memang sedikit ada skeptisisme upaya terpenting adalah mencapai kesepakatan tersebut.

Sebagai seorang pakar Israel-Palestina untuk lembaga pemikir Middle East Council on Global Affairs di Doha, Qatar, ia berharap kesepakatan tersebut terealisasi.  

Selama sembilan bulan terakhir, Israel telah menewaskan lebih dari 39 ribu warga Palestina dan mengusir hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza.

Perang di Gaza telah mendominasi berita utama internasional, yang memungkinkan Israel akan merebut lebih banyak tanah Palestina di Tepi Barat.

Baca Juga: Akibat Ketidakseriusan Benjamin Netanyahu Tangani Gencatan Senjata di Palestina, Para Pendemo Marah Besar

Dalam 30 tahun terakhir, Tepi barat Palestina adalah tempat yang diduduki oleh warganya pada tahun 2024.

Sebagian besar wilayah Tepi Barat dikuasai oleh Hamas melalui otoritas Palestina dimana Fatah dijanjikan imbalan atas penolakannya melakukan kekerasan terhadap Israel di perjanjian Oslo 1993.

Sejak dulu, kedua pihak antara Hamas dan Fatah memang berbeda ideologi dalam memakmurkan Palestina sehingga mengakibatkan perang saudara pada tahun 2007.

Halaman:

Tags

Terkini