Meski memiliki sejarah berdarah, keduanya bergabung pada 12 faksi untuk menandatangani kesepatakan Beijing.
Hal ini bertujuan untuk merebut kembali wilayah tepi barat yang lebih luas dan mendirikan negara palestina di Yerussalem Timur dari kependudukan Israel.
Menaggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengaku keberatan dengan kesepatakan kedua faksi palestina tersebut.
Dirinya mengunggah pernyataan dalam laman twitter (X) yang mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi karena kekuasaan Hamas akan hancur.
Baca Juga: Kamala Harris Mengaku Takkan Hadiri Pidato Netanyahu di Kongres, Bernie Sanders: Penjahat Perang
Menurutnya, Abbas akan mengawasi Gaza dari jauh sehingga keamanan Israel akan tetap berada di pihak Israel.
Benar saja, pemimpin Fatah dan PA Mahmoud Abbas sebelumnya telah merusak kesepakatan rekonsiliasi dengan Hamas.
Menurut Tahani Mustafa, seorang pakar Palestina di International Crisis Group mengatakan bahwa Abbas belum menunjukkan hasrat politik untuk menyatukan pemimpin Palestina demi menentang kependudukan Israel.***