GENMUSLIM.id- Dalam pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS pada hari Rabu kemarin terlihat dirinya tidak serius.
Dikutip Genmuslim.id dari Al Jazeera and News Agencies pada Kamis, 25 Juli 2024, menurut Hamas, Netanyahu menunjukkan ketidakseriusannya dalam menangani gencatan senjata yang terjadi di Palestina.
Berdasarkan laporan dari kantor berita Reuters, Hamas mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel menggagalkan semua upaya untuk mengakhiri perang dan membebaskan sandera.
Saat Benjamin Netanyahu berbicara kepada anggota parlemen AS, terlihat para pengunjuk rasa berkumpul di Washington, DC.
Baca Juga: Kamala Harris Mengaku Takkan Hadiri Pidato Netanyahu di Kongres, Bernie Sanders: Penjahat Perang
Mereka berkata dengan penuh kemarahan yang membara karena gagalnya persetujuan perjanjian gencatan senjata atas perang di Gaza.
Sementara itu, kantor media Pemerintah Gaza mengatakan pasukan Israel bergerak kembali untuk menyerang di Jalan Salah al-Din Khan Younis.
Di tengah situasi tersebut, laporan tim medis diserang dari quadcopter ketika mencoba menyelamatkan yang terluka.
Sejak Israel melancarkan serangan baru di selatan Khan Younis, setidaknya terdapat 129 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya luka-luka yang akibatkan sekitar 150.000 penduduk terpaksa mengungsi.
Keberlangsungan perang Israel di Gaza juga menuai kritikan dari Australia yang kabarnya akan memberikan sanksi kepada kelompok pemuda dan pemukim Israel.
Akibat keterlibatan mereka dalam kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, pemerintah Australia telah menjatuhkan sanksi keuangan dan larangan perjalanan kepada tujuh pemukim tersebut.
Baca Juga: Israel Membabi Buta! Mayat-mayat Palestina Berserakan di Khan Younis hingga Tewaskan Ribuan Nyawa
Penny Wong, Menteri Luar Negeri Australia mengatakan kelompok tersebut harus bertanggung jawab atas menghasut dan melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.
Berdasarkan penuturannya, para pemukim terlibat dalam pemukulan, penyerangan seksual penyiksaan terhadap warga Palestina, serta kematian dalam beberapa kasus.