“Masih terlalu dini untuk menyimpulkan hasil serangan tersebut, yang coba disembunyikan oleh Hamas,” kata Halevi.
Israel mengidentifikasi Mohammed Deif dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar,
sebagai arsitek utama serangan 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang di Israel selatan dan memicu perang di Gaza.
Pada pagi hari tanggal 7 Oktober, Hamas mengeluarkan rekaman suara langka Deif yang mengumumkan operasi “Banjir Al-Aqsa”,
Yang menandakan serangan itu sebagai balasan atas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga umat Islam.
Deif, 58, jarang berbicara atau tampil di depan umum. Jadi ketika saluran TV Hamas mengumumkan bahwa dia akan berbicara pada tanggal 7 Oktober,
Warga Palestina di Gaza tahu bahwa sesuatu yang signifikan sedang terjadi.
Berbicara dengan suara tenang dalam rekaman itu, Deif mengatakan Hamas telah berulang kali memperingatkan Israel,
Untuk menghentikan kejahatannya terhadap warga Palestina, membebaskan para tahanan, dan menghentikan perampasan tanah Palestina.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Jusuf Kalla Temui Pemimpin Hamas Di Qatar, Apakah Indonesia Siap Angkat Senjata?
“Hari ini kemarahan Al-Aqsa, kemarahan masyarakat dan bangsa kita sedang meledak.
Mujahidin (para pejuang) kami, hari ini adalah hari Anda untuk membuat penjahat ini mengerti bahwa masanya telah berakhir,” kata Deif.
Mengenal Mohammed Deif Sang Pahlawan Rakyat Palestina dari Khan Younis
Lahir pada tahun 1965 di kamp pengungsi Khan Younis, yang didirikan setelah Perang Arab-Israel tahun 1948,