GENMUSLIM.id- Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam rencana yang diumumkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Jumat yang bertujuan untuk meningkatkan operasi militer di Rafah, menyatakan bahwa rencana tersebut bertujuan untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka.
Kantor Abbas mengeluarkan pernyataan resmi yang menyalahkan pemerintah Israel dan Amerika atas konsekuensi dari rencana tersebut.
Mereka menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan serangan terhadap keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut dan di dunia secara keseluruhan.
Dewan Kepresidenan Palestina telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan situasi tersebut dengan serius karena tindakan yang diambil oleh Israel dapat mengganggu stabilitas di wilayah tersebut.
Baca Juga: Darurat! Korban Tewas di Gaza Palestina Capai 28.000 Jiwa, Serangan Israel ke Rafah Makin Dekat
Sebuah pernyataan resmi dari kantor Abbas menyatakan bahwa tindakan tersebut secara eksplisit melanggar semua standar dan prinsip hukum internasional yang mendukung perdamaian dan keadilan.
Rencana Perdana Menteri Netanyahu telah meningkatkan ketegangan antara Palestina dan Israel. Langkah-langkah seperti ini dianggap sebagai provokasi yang serius yang berpotensi menyebabkan eskalasi konflik di daerah tersebut.
Ketegangan ini telah berpusat di Rafah. Warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut sangat khawatir tentang rencana "evakuasi" yang diumumkan Netanyahu.
Militer Israel menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut diambil untuk menjaga keamanan dan menghadapi ancaman dari wilayah tersebut. Namun, banyak orang di seluruh dunia mempertanyakan alasan sebenarnya di balik rencana tersebut.
Pemerintah Palestina telah meminta masyarakat internasional untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum internasional oleh Israel.
Dengan situasi yang semakin memanas ini, banyak orang khawatir tentang kemungkinan eskalasi kekerasan di wilayah tersebut dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi stabilitas di kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.
Para pengamat politik juga khawatir bahwa tindakan ini dapat menghentikan proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
Dalam kondisi yang semakin rumit ini, upaya diplomatik yang intensif diperlukan untuk menghindari eskalasi konflik dan mencapai penyelesaian yang adil bagi kedua belah pihak.