Gencatan Senjata Ditunda: Netanyahu Tunggu Daftar Tahanan dari Hamas untuk Dimulainya Kesepakatan

Photo Author
- Senin, 20 Januari 2025 | 19:46 WIB
Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas tidak akan dimulai hingga pihak Hamas memberikan daftar lengkap tahanan yang akan dibebaskan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @b.netanyahu/Mitri Sopiatun/Canva)
Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas tidak akan dimulai hingga pihak Hamas memberikan daftar lengkap tahanan yang akan dibebaskan (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @b.netanyahu/Mitri Sopiatun/Canva)

GENMUSLIM.id - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas tidak akan dimulai hingga pihak Hamas memberikan daftar lengkap tahanan yang akan dibebaskan.

Pernyataan ini muncul beberapa saat sebelum gencatan senjata yang telah disepakati dijadwalkan dimulai, sehingga memunculkan ketidakpastian baru dalam konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Dikutip oleh GENMUSLIM dari Al Jazeera English pada Senin, 20 Januari 2025 Hamas menyatakan bahwa penundaan dalam menyerahkan daftar tahanan disebabkan oleh alasan teknis.

Menurut pernyataan mereka, hambatan komunikasi di Gaza menjadi penyebab utama. Sistem komunikasi di wilayah tersebut tidak dapat menggunakan metode konvensional seperti panggilan telepon karena ancaman pengawasan oleh Israel.

Sebagai gantinya, Hamas menggunakan sistem pengiriman pesan manual yang dianggap memperlambat proses.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Resmi di Mulai Hari Ini: Harapan Baru Setelah 15 Bulan Konflik yang Mematikan

Pemerintah Israel menegaskan bahwa daftar tahanan harus diberikan setidaknya 24 jam sebelum pembebasan dilakukan.

Namun, hingga saat terakhir, Hamas belum menyerahkan nama-nama tahanan yang akan dibebaskan.

Netanyahu menyatakan bahwa tanpa kepastian tersebut, gencatan senjata tidak dapat dimulai.

Meskipun demikian, ada tekanan internasional yang kuat untuk memastikan bahwa gencatan senjata tetap terlaksana sesuai rencana.

Dalam kesepakatan gencatan senjata ini, Israel dijadwalkan membebaskan 95 tahanan Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dari Tepi Barat.

Di sisi lain, Hamas akan membebaskan tiga tahanan Israel yang terdiri dari perempuan sipil berusia di atas 50 tahun atau anak-anak. Pertukaran ini direncanakan berlangsung secara bertahap dalam beberapa hari.

Baca Juga: Donald Trump dan Gencatan Senjata Gaza: Tantangan dan Harapan di Tengah Ketegangan yang Belum Usai

Israel juga mengumumkan bahwa mereka akan berusaha untuk menjaga agar proses pembebasan tahanan tetap berlangsung secara tertutup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X