Penarikan ini akan dimulai pada hari ke-42 gencatan senjata, setelah tawanan terakhir dari tahap pertama dibebaskan, dan diharapkan selesai pada hari ke-50.
Koridor Netzarim, yang selama ini digunakan oleh pasukan Israel untuk mengontrol pergerakan warga Palestina, akan menjadi salah satu area yang ditinggalkan.
Selain itu, Israel juga akan mengurangi pasukannya di Koridor Philadelphia yang berbatasan dengan Mesir.
Akses untuk Warga yang Terluka
Perlintasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan dibuka untuk pemindahan warga sipil yang terluka setelah semua tawanan perempuan dibebaskan.
Setiap hari, 50 pejuang Palestina yang terluka akan diizinkan menyeberang, dengan persetujuan dari otoritas Israel dan Mesir. Warga sipil yang sakit juga akan diizinkan untuk berobat di Mesir.
Kembalinya Warga Palestina ke Gaza Utara
Warga Palestina yang mengungsi akan diizinkan kembali ke Gaza utara, yang telah mengalami kerusakan parah akibat serangan militer.
Pada hari ketujuh gencatan senjata, warga yang tidak bersenjata akan dapat kembali melalui Jalan Rasheed, sementara kendaraan akan diizinkan kembali pada hari yang sama, tergantung pada pemeriksaan yang dilakukan.
Rencana untuk Fase Selanjutnya
Negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata direncanakan akan dimulai pada hari ke-16, dengan fokus pada pembebasan semua tawanan Israel sebagai imbalan untuk penarikan total pasukan Israel dari Gaza.
Rincian lebih lanjut mengenai pemerintahan Gaza pascaperang akan dibahas dalam tahap kedua dan ketiga.
Perang di Gaza telah menewaskan lebih dari 46.700 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 110.000 orang.
Dengan kesepakatan gencatan senjata ini, diharapkan akan ada langkah menuju perdamaian dan rekonstruksi di wilayah yang sangat terdampak. ***
