GENMUSLIM.id - Israel dan gerakan Palestina Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza pada hari Rabu, 16 Januari 2025 yang berpotensi mengakhiri serangan mematikan yang berlangsung selama 15 bulan dan telah merenggut nyawa sedikitnya 46.707 warga Palestina.
Pengumuman mengenai kesepakatan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani, dalam sebuah konferensi pers di Doha. Ia menyatakan bahwa perjanjian ini akan mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.
Qatar, bersama dengan Mesir, berperan penting dalam merundingkan kesepakatan ini dengan Israel.
Selain itu, pemerintahan baru AS di bawah Presiden terpilih Donald Trump juga memberikan tekanan kepada Israel untuk mencapai kesepakatan ini, menurut laporan dari Haaretz.
Trump memuji gencatan senjata ini sebagai "luar biasa" dan menyatakan bahwa hal ini tidak akan terwujud tanpa kembalinya dia ke Gedung Putih.
Dilansir GENMUSLIM dari Middleeasteye, Kamis 16 Januari 2025, Beberapa ketentuan dalam perjanjian ini mencakup pertukaran tahanan, pemulangan warga sipil yang mengungsi ke rumah mereka di utara, serta penyeberangan bagi pejuang Palestina yang terluka dan warga sipil ke Mesir melalui perlintasan Rafah di Gaza selatan.
Dengan adanya gencatan senjata ini, diharapkan situasi kemanusiaan di Gaza dapat membaik dan memberikan harapan baru bagi warga yang telah lama menderita akibat konflik yang berkepanjangan.
Baca Juga: Warga Palestina di Gaza Rayakan Pengumuman Gencatan Senjata: Harapan Baru di Tengah Kesedihan
Berikut isi teks lengkap rincian baru dalam perjanjian yang diperoleh Middleeasteye.net:
Tahap Dua Persiapan:
1. Tujuan Negosiasi: Pihak-pihak yang terlibat dan para mediator bertujuan untuk mencapai konsensus akhir guna melaksanakan Perjanjian 27 Mei 2024 mengenai pertukaran sandera dan tahanan serta kembali ke ketenangan yang berkelanjutan, yang akan mencapai gencatan senjata permanen antara pihak-pihak tersebut.
Semua prosedur di tahap pertama akan dilanjutkan di tahap kedua selama negosiasi mengenai syarat pelaksanaan tahap kedua masih berlangsung, dan para penjamin perjanjian ini akan bekerja untuk memastikan bahwa negosiasi terus berlanjut hingga kesepakatan tercapai.
2. Penarikan Pasukan Israel: Penarikan pasukan Israel ke arah timur dari daerah yang padat penduduk di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, termasuk Wadi Gaza (poros Netzarim dan bundaran Kuwait).
Pasukan Israel akan ditempatkan dalam perimeter 700 meter, dengan pengecualian di 5 titik lokal yang akan ditambah tidak lebih dari 400 meter tambahan yang akan ditentukan oleh pihak Israel, di selatan dan barat perbatasan, berdasarkan peta yang disepakati oleh kedua belah pihak yang menyertai perjanjian.
3. Pertukaran Tahanan:
