Brigadir Jenderal Amir Khosh Qalb menekankan bahwa Iran tidak mengalami kendala teknis signifikan dalam mengembangkan kemampuan pendeteksian target hipersonik, yang menunjukkan kemandirian teknologi negara tersebut.
Hal ini sangat relevan dalam konteks potensi ancaman dari Israel, terutama mengingat ketegangan yang terus berlanjut terkait Palestina.
Di tingkat global, ancaman hipersonik semakin menjadi perhatian serius. Iran terus mempersiapkan diri menghadapi tantangan ini dengan meningkatkan sistem pertahanan udaranya di berbagai wilayah, termasuk di Napaja.
Rencana peningkatan ini diharapkan membawa lompatan besar bagi Iran dalam kemampuan pertahanan udara dan luar angkasa, terutama dalam menghadapi ancaman dari wilayah yang bergejolak.
Dengan berfokus pada pengembangan teknologi pertahanan yang mutakhir, Iran optimis bahwa mereka akan mampu menghadapi berbagai ancaman modern di masa mendatang, termasuk ancaman dari target hipersonik yang sangat cepat dan sulit dijangkau, mungkin saja dalam membantu Palestina, Iran akan menggunakan teknologi ini. ***