Ia mengajak umat untuk memberikan solidaritas yang lebih luas dalam membantu perjuangan rakyat Palestina yang terus ditekan oleh pendudukan zionis.
Menurut Yahya Sinwar, meskipun kondisi perlawanan Palestina terlihat sulit, ia menyatakan bahwa gerakan perlawanan tetap berada dalam kondisi yang baik.
Yahya Sinwar menegaskan bahwa banyak informasi yang disebarkan oleh musuh merupakan bagian dari perang psikologis yang bertujuan untuk melemahkan semangat rakyat Palestina.
Namun, Yahya Sinwar percaya bahwa perlawanan terus mempersiapkan diri untuk pertempuran yang lebih panjang dan menguras tenaga,
Baca Juga: Apakah Ditunjuknya Yahya Sinwar Sebagai Pemimpin Dianggap Sah Dalam Islam? Begini Penjelasannya!
Yang pada akhirnya akan menghancurkan kekuatan politik dan militer Israel.
Yahya Sinwar juga menyampaikan bahwa perlawanan Palestina tidak berdiri sendiri.
Ia menekankan pentingnya upaya gabungan yang melibatkan kekuatan perlawanan dari Yaman, Lebanon, dan Iran.
Yahya Sinwar meyakini bahwa sinergi antara berbagai front perlawanan ini akan menjadi kekuatan tak terbendung yang akan mengusir musuh dari tanah air Palestina.
Dengan penuh keyakinan, Yahya Sinwar menegaskan bahwa dengan pertolongan Allah, perlawanan akan terus maju hingga kemenangan akhir tercapai.
Baca Juga: Siapakah Yahya Sinwar? Pemimpin Hamas Pengganti Ismail Haniyeh yang Buat Nyali Israel Menciut
Operasi Topan Aqsa, menurut Yahya Sinwar, bukan hanya tentang kekuatan militer semata, tetapi juga simbol kebangkitan dan persatuan umat Islam dalam melawan penjajahan zionis.
Yahya Sinwar berharap bahwa dengan semakin kuatnya perlawanan, dunia akan melihat kenyataan bahwa proyek zionis di Palestina tidak memiliki legitimasi.
Yahya Sinwar dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di antara negara-negara dan kelompok-kelompok perlawanan.
Baginya, kemenangan bukan hanya soal taktik militer, tetapi juga soal menjaga solidaritas internasional. ***