Kejahatan tersebut langsung mengundang murka publik sehingga otoritas setempat langsung menangkap 10 tentara yang terlibat.
Ditangkapnya para pelaku tersebut nyatanya mengundang protes dari sebagian kelompok di Israel.
Kelompok tersebut meliputi kelompok sayap kanan, anggota parlemen, seorang menteri, dan demonstran lainnya.
Mereka beranggapan bahwa menangkap para penjaga penjara yang melakukan pemerkosaan massal terhadap tahanan Palestina adalah salah.
Seorang jurnalis Israel bahkan merasa bahwa pemerkosaan terhadap tahanan Palestina itu adalah wajar.
“Satu-satunya hal yang menjadi masalah bagi saya di sini adalah tidak adanya kebijakan yang diatur oleh negara untuk menyiksa tahanan (Palestina),” komentarnya.
“Mereka pantas mendapatkannya, dan ini adalah balas dendam besar yang perlu kita berikan kepada mereka,” tambahnya, dikutip GENMUSLIM.id dari aa.com.tr pada Jumat, 6 September 2024.
Meski pihak berwenang Israel kerap mengatakan akan menyelidiki kasus semacam itu, tetapi hasil nyatanya jarang terlihat.
Quds News Network menyatakan bahwa penyiksaan di penjara Israel telah menyebabkan kematian sedikitnya 60 warga Palestina saat berada dalam sel dalam waktu 10 bulan. ***