GENMUSLIM.id - Situasi politik semakin memanas setelah penemuan enam jenazah tawanan di Gaza yang memicu protes massal di Israel terutama di Tel Aviv dan Yerusalem.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin besar dari protes massal di Israel yang menuntut diadakannya kesepakatan gencatan senjata guna menjamin pembebasan 97 tawanan lainnya yang masih ditahan di Gaza.
Dikutip oleh GENMUSLIM dari Channel Youtube Al Jazeera English pada Senin, 2 September 2024 puluhan ribu demonstran termasuk keluarga tawanan bergabung melakukan protes massal di Israel untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintahan Netanyahu.
Mereka berkumpul di luar kantor perdana Menteri Yerusalem Barat, menyalahkan Netanyahu atas kegagalannya mencapai kesepakatan yang bisa menyelamatkan nyawa para tawanan.
Baca Juga: Benarkah Urusan Palestina Bukan Urusan Indonesia? Begini Perspektif Ustadz Dzulqarnain M Sunusi
Para keluarga tawanan menuduh Netanyahu lebih mementingkan keuntungan politik pribadinya dibandingkan keselamatan para tawanan.
Sementara itu, kelompok Hamas dalam pernyataan resminya, menuduh Israel dan sekutunya Amerika Serikat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian para tawanan.
Menurut Hamas, para tawanan tewas akibat serangan udara Israel yang menggunakan senjata buatan Amerika Serikat.
Hamas mendesak Presiden AS Joe Biden untuk menghentikan dukungan militernya kepada Israel dan menekan Israel agar segera menghentikan agresi militernya di Gaza.
Kemarahan publik yang semakin meluas dengan serikat pekerja utama di Israel menyerukan pemogokan umum sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
Pemogokan ini diperkirakan akan melumpuhkan banyak sektor penting, termasuk transportasi, pendidikan dan layanan publik.
Baca Juga: WHO Lakukan Vaksinasi Polio Anak Anak di Gaza, Israel Setuju Untuk Hentikan Perang Sementara!
Mengutip dari middleeasteye.net aksi protes massal di Israel membuat bandara Ben Gurion ditutup selama aksi dimulai.
Pada Senin pagi, Bandara Internasional Ben Gurion yang dekat Tel Aviv untuk keberangkatan pada pukul 08.00 waktu setempat resmi ditutup karena pemogokan umum yang melanda Israel.