Picu Kritik! Israel Tingkatkan Penggunaan Kekuatan Mematikan di Tepi Barat ke Standar Perang

Photo Author
- Jumat, 30 Agustus 2024 | 14:55 WIB
Kanneth Roth memberi tanggapan tentang cara Israel mengubah standar yang diterapkan dalam operasi militernya  ((Foto: GENMUSLIM/Dok: Youtube Al Jazeera English))
Kanneth Roth memberi tanggapan tentang cara Israel mengubah standar yang diterapkan dalam operasi militernya ((Foto: GENMUSLIM/Dok: Youtube Al Jazeera English))

GENMUSLIM.id Israel kembali menuai sorotan internasional dan mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, setelah mengambil langkah penggunaan kekuatan mematikan di Tepi Barat yang didudukinya ke standar perang.

Dikutip oleh GENMUSLIM dari channel Youtube Al Jazeera English pada Jumat, 30 Agustus 2024, mantan Direktur Eksekutif Human Right Watch dan Profesor tamu di Universitas Princeton, Kanneth Roth mengungkapkan keprihatinannya terhadap perubahan standar yang diterapkan Israel dalam operasi militernya.

Roth menekankan bahwa dalam konteks pendudukan yang sudah berlangsung bertahun tahun, standar yang seharusnya diberlakukan adalah standar penegakan hukum sipil, bukan standar perang.

Israel seharusnya menerapkan pendekatan yang lebih hati hati, penggunaan kekuatan mematikan hanya dibenarkan sebagai upaya terakhir untuk menghadapi ancaman yang benar benar mematikan.

Baca Juga: BIADAB! Tentara Israel Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Wanita Palestina di Pos Pemeriksaan Hebron

Namun, yang terlihat saat ini adalah peningkatan penggunaan kekuatan yang seharusnya hanya diterapkan dalam situasi perang”. Ungkap Roth dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera.

Menguatkan pandangannya Roth mengungkapkan bahwa tindakan pengeboman yang dilakukan Israel tidak bertujuan untuk menangkap tetapi untuk membunuh. Hal tersebut menunjukkan perubahan standar ke tingkat yang lebih tinggi seperti perang.

Perubahan standar ini, berpotensi menimbulkan bahaya yang serius bagi warga sipil di Tepi Barat. Walaupun Israel mengklaim hanya menargetkan milisi, namun resiko terjadinya korban sipil tak bisa diabaikan.

Lebih lanjut, Roth mengingatkan bahwa dunia tidak boleh mengabaikan kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina, yang seringkali terjadi dengan bantuan atau pembiaran oleh Pasukan Keamanan Israel.

Roth juga menyiratkan bahwa Netanyahu tidak tertarik pada perdamaian dan lebih memilih untuk menghalangi gencatan senjata, operasi militer terus dilakukan.

Situasi di Tepi Barat dengan Gaza yang kehancurannya disebabkan oleh militer Israel telah memaksa sekitar 90 % warga mengungsi.

Menanggapi situasi tersebut, Roth menganggap ini sebagai kejahatan perang dan standar perang besar besaran yang menjadi bagian dari agenda beberapa anggota pemerintahan Netanyahu untuk menyelesaikan masalah di Tepi Barat dengan menyingkirkan populasi Palestina.

Tekanan yang dihadapi Netanyahu baik dari dalam negeri maupun dari keluarga sandera yang merasa kecewa akan keputusan Netanyahu dalam perang di Gaza masih kurang siginifikan.

Peran Presiden Amerika Serikat Joe Biden dianggap yang paling memungkinkan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Namun nyatanya Biden yang melanjutkan dengan memberikan pasokan bantuan militer ke Israel.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: YouTube Al Jazeera English

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X