Krisis Kemanusiaan di Gaza: Perintah Pengungsian Israel Hambat Operasional PBB, Dunia Menyaksikan dalam Keheningan

Photo Author
- Kamis, 29 Agustus 2024 | 14:40 WIB
Krisis kemanusiaan di Gaza, warga banyak membawa barang yang bisa dibawa untuk kembali mengungsi  ((Foto: GENMUSLIM/Dok: Youtube Al Jazeera English))
Krisis kemanusiaan di Gaza, warga banyak membawa barang yang bisa dibawa untuk kembali mengungsi ((Foto: GENMUSLIM/Dok: Youtube Al Jazeera English))

GENMUSLIM.id- Krisis kemanusiaan di Gaza kembali menjadi pusat perhatian dunia, setelah Israel kembali memerintahkan ribuan warga Palestina untuk mengungsi.

Hal ini, memaksa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk ikut memindahkan markas operasional bantuan mereka dan berdampak pada krisis kemanusiaan di Gaza.

Dikutip oleh GENMUSLIM pada channel Youtube Al Jazeera English pada Kamis, 29 Agustus 2024 bahwa perintah pengungsian Israel hanya memperburuk keadaan, situasi di Gaza semakin parah, dengan penduduk yang banyak mengalami kekurangan gizi, penyakit dan kekerasan.

Perintah pengungsian terbaru dari Israel, membuat ribuan warga Palestina di Derl Abala dekat pusat operasi utama PBB di Gaza Tengah, terpaksa harus meninggalkan rumah mereka.

Dengan ancaman serangan udara dan peluru penembak jitu, warga hanya bisa membawa apa yang bisa mereka bawa dan banyak yang tidak tahu kemana mereka harus pergi.

Bahkan rumah sakit yang masih beroperasi, diperintahkan untuk dievakuasi, meninggalkan pasien tanpa perawatan medis yang mereka butuhkan.

Baca Juga: Kemlu Siap Adakan Forum Bisnis Bulan September di Peru, Skala Internasional Membantu Pengusaha Indonesia Loh!

PBB mengakui bahwa operasi mereka terganggu dengan tindakan Israel ini. Meskipun mereka telah memindahkan basis operasional dari Rafah ke Kan Yunis untuk melanjutkan memberikan bantuan bagi warga yang terluka.

Namun situasi yang terjadi justru semakin sulit karena Israel sangat membatasi masuknya makanan dan obat obatan ke Gaza.

Infrastuktur dan sanitasi yang telah hancur menyebabkan penyakit menyebar dengan cepat seperti kasus polio yang muncul pertama kali pada 25 tahun lalu kini muncul kembali.

Kebijakan yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant untuk melakukan pengepungan penuh sejak serangan 7 Oktober, menambah penderitaan rakyat Gaza.

Tidak ada Listrik, makanan dan bahan bakar yang diizinkan masuk, bantuan yang berhasil masuk sering kali diserang bahkan konvoi bantuan diserang saat mencapai Gaza, membuat situasi semakin suram.

Sam Rose Direktur Perencanaan UNRWA, mengungkapkan bahwa perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh Israe,l telah membuat tindakan operasional PBB hampir mustahil.

Zona aman semakin menyempit dan satu satunya wilayah yang tersisa hanya sekitar 11 % dari total wilayah Gaza. Hal ini membuat akses bantuan menjadi sangat terbatas dan bantuan masuk ke Gaza berada pada posisi terendah sejak bulan November.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: YouTube Al Jazeera English

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X