Yang lain melaporkan bahwa seorang tentara Israel memeriksa telepon genggamnya sambil memegang tangannya.
"Dia memegang tanganku dan menyuruhku membuka ponsel. Aku bilang padanya ini foto-foto pribadiku, kenapa aku harus membukanya?"
Sementara yang lain melaporkan mengalami pelecehan verbal secara berkala saat melewati pos pemeriksaan, dan mengatakan bahwa wanita muda kini takut melewati pos pemeriksaan sendirian.
Warga Hebron juga melaporkan bahwa, karena detektor logam dipasang setelah 7 Oktober, wanita terkadang diminta untuk melepas pakaian mereka. Dalam beberapa kasus, wanita melaporkan diperintahkan untuk melepas jilbab mereka.
Pada bulan Juni, laporan PBB mendapati bahwa penguasa Israel secara sistematis telah menjadikan wanita dan gadis Palestina sebagai sasaran kekerasan seksual, termasuk pemaksaan telanjang, penelanjangi diri di muka umum, penyiksaan dan pelecehan seksual.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa pelanggaran ini merupakan bagian dari "prosedur operasi ISF [pasukan keamanan Israel]".
“Tindakan-tindakan ini dimaksudkan untuk mempermalukan dan merendahkan para korban dan masyarakat Palestina pada umumnya, dengan mengabadikan stereotip gender yang menciptakan rasa malu, subordinasi, pengebirian, dan inferioritas,” demikian bunyi laporan tersebut. ***