“Hamas adalah sebuah institusi dan ideologi yang tidak akan terpengaruh oleh pembunuhan pemimpin mana pun”. Ungkapnya
Kelompok Houthi di Yaman mengecam dan menyebut pembunuhan tesebut sebagai kejahatan teroris dan pelanggaran hukum yang mencolok.
Dalam beberapa jam setelah pembunuhan tersebut beberapa pemimpin dunia menanggapi eskalasi tesebut dengan marah.
Kementerian Laur Negeri Turki mengutuk serangan keji tersebut dan mengatakan.
“Serangan ini menunjukkan bahwa pemerintah Netanyahu di Israel tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian”
Lebih lanjut Kementerian tersebut memperingatkan bahwa Palestina dan negara pendukungnya akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar,
Jika masyarakat internasional tidak campur tangan untuk menghentikan Israel.
Kemudian Wakil Menteri Rusia Mikhail Bogdanov menyebut pembunuhan tesebut sebagai pembunuhan politik.
Yang sama sekali tidak dapat diterima dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyampaikan kritik terkait tujuan peran Israel untuk menghancurkan Hamas di Gaza,
Sebagai prasyarat yang tidak akan dicapai dalam melakukan gencatan senjata.
“Menurut saya dan banyak rekan lain bahwa tidak realistis untuk membasmi organisasi yang ada.
Yang memiliki kemampuan memadai dan dukungan substansial termasuk dari dunia muslim” ungkap Lavrov