Grundberg juga mencatat pengumuman Houthi yang mengkhawatirkan tentang perluasan cakupan serangan mereka.
Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, mengkritik operasi militer Israel di Gaza dan menegaskan bahwa eskalasi ini akan berdampak pada situasi di perairan sekitar Yaman.
Baca Juga: Sandiaga Uno Tanggapi Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Bikin Heboh Reaksi Netizen Pro-Kontra
Ia mengecam serangan agresif yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Yaman sebagai tindakan yang melanggar Piagam PBB dan memperumit situasi yang sudah kompleks.
Perang saudara di Yaman yang dimulai pada tahun 2014 telah menyebabkan lebih dari 150.000 kematian dan memaksa 3 juta orang mengungsi.
Meskipun pertempuran telah berkurang sejak gencatan senjata pada April 2022, masih ada titik api yang membara di negara tersebut.
Pada bulan Desember, Houthi dan pemerintah Yaman mengambil langkah berani menuju perdamaian dengan menyetujui serangkaian komitmen untuk gencatan senjata nasional dan bantuan kemanusiaan.
Namun, situasi kemanusiaan tetap memprihatinkan dengan tingkat kekurangan pangan yang tinggi dan wabah kolera yang memburuk, terutama di wilayah yang dikuasai Houthi.
Kepala badan kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, melaporkan peningkatan tajam dalam kasus kolera, dengan lebih dari 40.000 kasus dugaan dan lebih dari 160 kematian dalam sebulan terakhir.***