Bahkan, aksi mereka terus bergulir sampai di jalan raya kota dan acara wisuda kampus.
Oleh karena itu, pria berumur 59 tahun itu menuduh Tiongkok mendorong agenda rasis untuk melemahkan nilai-nilai demokrasi Amerika Serikat.
Padahal, dunia memang harus tahu dan terbuka terhadap isu kemanusiaan di Palestina.***